SOLO, solotrust.com - Solo memiliki beraneka ragam kuliner, seperti gudeg, serabi, sate kere, dan masih banyak lagi. Ya, ngobrolin soal kuliner, belum lengkap rasanya jika singgah di Kota Bengawan kalau belum mampir ke lapak tahok Pak Citro.
Kamu mungkin masih sangat asing dengan istilah tersebut. Perlu diketahui Sob, tahok merupakan makanan khas Tiongkok. Nama tahok di berbagai tempat berbeda-beda dan biasa dikenal dengan kembang tahu. Tahok adalah sari kedelai, disajikan dengan kuah jahe bercita rasa pedas dan manis.
Satu di antara lapak tahok legendaris dan terkenal di Kota Solo ialah Tahok Pak Citro. Adapun untuk bisa menjumpainya, datang saja ke kawasan Pasar Gede, tepatnya di Jalan Suryopranoto No 21, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Solo.
Citro Suwito, pemilik Tahok Pak Citro, mengatakan dirinya sudah berjualan sejak 1968.
“Saya sudah 20 tahun lebih berjualan tahok di Pasar Gede,” ungkapnya.
Sekilas tahok mirip bubur sumsum. Makanan berbahan dasar sari kedelai ini dalam penyajiannya diguyur dengan kuah jahe yang pedas.
Sebagai salah satu kuliner legendaris di Kota Solo, Tahok Pak Citro memang punya tempat tersendiri di hati warga Solo, termasuk para wisatawan.
Karenanya, tak heran jika menu dijajakan Citro Suwito selalu ramai pengunjung, entah mereka yang ingin makan di tempat atau pun untuk dibawa pulang. Ya, dalam sehari biasanya Tahok Pak Citro terjual habis hingga seratus mangkuk.
"Ini sehari biasanya terjual seratus mangkuk, tapi kalau hari libur biasanya lebih banyak lagi," ucap Citro Suwito.
Soal harga, Tahok Pak Citro memang terkenal murah meriah, yakni hanya dibanderol sebesar Rp9000 seporsi. Namun biasanya harga ini akan naik saat momen Lebaran.
"Nanti kalau Lebaran harganya beda. Saya biasa jual Rp10 ribu per porsinya saat hari raya," kata Citro Suwito.
Perlu diketahui Gengs, selain punya rasa nikmat, tahok juga diyakini memiliki khasiat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Jadi, makanan ini wajib banget kamu coba saat berkunjung ke Solo.
Nah, jika penasaran buat nyicipin Tahok Pak Citro langsung saja buruan ke Pasar Gede saat pagi hari. Kuliner tradisional ini dijajakan setiap hari mulai pukul 05.00 WIB hingga 09.00 WIB.
*) Reporter: Tria Oktafiana
(and_)