JAKARTA, solotrust.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan akan fokus pada tugasnya sebagai menteri dan sama sekali tak berpikir untuk masuk dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Penegasan Yaqut itu disampaikan merespons adanya dukungan kepadanya untuk dipasangkan dengan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo. Salah satu dukungan datang dari Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI).
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan saat ini pihaknya masih fokus mengemban amanah sebagai menteri agama.
"Sampai detik ini yang ada dalam benak saya adalah bagaimana mengemban amanah yang diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai menteri agama dengan sebaik-baiknya. Sebagai pembantu beliau, saya hanya tegak lurus kepada Presiden Jokowi. Tidak pernah memikirkan cawapres (calon wakil presiden) atau target politik lainnya," kata dia di Jakarta, Kamis (27/04/2023), dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.
Sebagai bentuk komitmennya untuk totalitas membantu presiden hingga akhir masa jabatan, Yaqut Cholil Qoumas bahkan memutuskan untuk tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (Caleg) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Dia mengakui tidak mudah untuk membuat keputusan ini, namun karena diniati ingin mengabdi kepada negara dengan sepenuh hati, pilihan ini dianggapnya sebagai opsi terbaik.
"Saya hanya ingin fokus dan tidak terbagi-bagi. Sejak awal ketika diberi mandat ini oleh Presiden Jokowi pada Desember 2020, saya pribadi sudah berjanji akan totalitas mengemban tugas dari presiden sebagai menag sampai akhir," tandasnya.
Atas adanya dukungan menjadi cawapres, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya. Pemberian dukungan kepada tokoh tertentu, menurutnya adalah hal wajar dan menunjukkan praktik demokrasi berjalan baik.
"Sekali lagi terima kasih dukungannya, seperti dari sahabat-sahabat GMPI. Saya meyakini Indonesia memiliki stok pemimpin muda berkualitas dan berpengalaman yang sangat melimpah, termasuk dari NU juga banyak. Mereka tidak akan pernah meminta jabatan tertentu, tapi jika mendapat amanah insyaa Allah siap untuk mengembannya," beber ketua umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini.
Yaqut Cholil Qoumas optimistis Pilpres 2024 akan berlangsung lebih demokratis. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa dalam melihat perbedaan pandangan dan pilihan dalam perpolitikan. Dia juga berharap, penggunaan identitas keagamaan untuk kepentingan politik praktis bisa dicegah.
"Ada kepentingan bangsa ini yang lebih penting dan luas untuk terus diperjuangkan bersama, yakni terwujudnya persatuan nasional dan masyarakat yang semakin sejahtera. Sayang sekali jika jalinan yang sudah kokoh ini tercederai oleh kepentingan politik jangka pendek," tukasnya.
(and_)