SEMARANG, solotrust.com - Sebanyak 6.746 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan) di Jawa Tengah mendapatkan remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023. Adapun dari jumlah itu, 44 orang di antaranya dipastikan langsung menghirup udara bebas karena telah selesai menjalani masa pidana.
Hal itu terkonfirmasi berdasarkan keterangan dari siaran pers Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah A Yuspahruddin.
"Remisi khusus Idulfitri ini ada syaratnya. Salah satu di antaranya, yaitu beragama Islam dan menjalankan ibadah puasa Ramadan," kata Kakanwil Yuspahruddin.
"Selain itu juga ada syarat-syarat lain, seperti berkelakuan baik, tidak melakukan pelanggaran (letter F), dan mengikuti semua program pembinaan dengan baik," jelasnya.
Sebanyak 6690 penerima remisi merupakan WBP dewasa. Sementara di golongan anak binaan, ada 56 orang mendapatkan pengurangan masa hukuman.
"Para narapidana yang mendapat remisi khusus Hari Raya Idulfitri 1444 H tersebut masing-masing mendapatkan masa potongan hukuman bervariasi, ada yang mulai dari satu bulan, satu bulan 15 hari hingga dua bulan," ungkap Yuspahruddin.
Lebih rinci, perolehan remisi khusus Idulfitri dilihat dari kasusnya. WBP dengan perkara tindak pidana umum menjadi yang terbanyak mendapatkan remisi dengan jumlah 4655 orang.
"Setelahnya ada 1988 orang dengan kasus narkotika, 78 orang kasus korupsi, 20 orang terpidana terorisme, tiga orang kasus money laundrying, illegal logging satu orang, dan satu orang kasus illegal trafficking yang mendapatkan remisi," urai kakanwil.
Sementara dari 46 lapas dan rutan di Jawa Tengah, Unit Pelaksana Teknis (UPT) terbanyak mendapatkan remisi untuk WBP adalah Lapas Kelas I Semarang sebanyak 582 orang. Selain menjadi berkah bagi WBP, pemberian remisi juga berdampak pada penghematan anggaran.
Dengan diberikan remisi, secara otomatis anggaran negara biasanya dikeluarkan untuk biaya makan WBP juga akan berkurang. Adapun dari jumlah di atas, remisi khusus Hari Raya Idulfitri 2023 menghemat anggaran sebesar Rp.3.688.185.000.
"Ini belum termasuk anggaran pembinaan warga binaan. Tentu anggaran pembinaan juga akan berkurang," pungkasnya.
(and_)