SOLO, solotrust.com - Kasus penemuan enam potongan tubuh manusia di aliran sungai wilayah Sukoharjo-Solo kini masih dalam proses identifikasi tim forensik Dokkes Polda Jawa Tengah. Bila proses identifikasi telah selesai, selanjutnya dilakukan pencocokan data dari Inafis Polri.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengungkapkan hingga Senin (22/05/2023) sore telah terkumpul enam potongan tubuh dengan ciri-ciri spesifik korban.
"Kemarin autopsi sudah dilakukan dengan kondisi saya katakan hampir seluruhnya sudah lengkap. Jadi menyusun tubuh manusia itu lengkap dari mulai bagian kepala, badan, tangan, lengan, kaki, badan sudah lengkap. Ada ciri-ciri yang sudah kami sampaikan kemarin, ada tato bergambar naga di punggung dan lengan kanan," ungkapnya di Mapolresta Solo, Selasa (23/05/2023).
Kini Polresta Solo masih menunggu hasil proses identifikasi lanjutan agar dapat dilakukan pencocokan data dengan Inafis Polri.
"Nah itu yang data spesifik lainnya secara ilmu forensik acap kali digunakan untuk mengidentifikasi, itu menunggu proses. Jika data-data itu sudah didapat tentunya kami bisa mencocokkan ke pusat database Polri di inafis," lanjut Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Laporan kehilangan orangtua atau rekan yang dilaporkan warga akan membantu proses penyidikan lebih lanjut.
"Harapan kami data-data itulah nanti yang identitasnya akan muncul. Jika identitas sudah muncul, kami akan telusuri lebih lanjut dari mungkin pihak keluarganya, rekan-rekannya, atau di mana terakhir terpantau mungkin ada alat komunikasinya, dan lain sebagainya," urai kapolresta.
Sebelumnya, pada Senin (22/05/2023) telah diumumkan ciri-ciri melekat pada korban, yakni seorang berjenis kelamin laki-laki dengan usia antara 40 hingga 50 tahun. Terdapat tanda tato bergambar naga pada lengan kanan atas dan punggung kanan.
Hasil identifikasi, korban merupakan seorang perokok. Kematian pria itu diduga pada hari Kamis, 18 Mei 2023 atau lima hari lalu.
"Data pendukung lainnya yang sifatnya spesifik mungkin nanti ada tambahan dari dental, sidik jari, dan sebagainya. Nanti kita tunggu dari forensik. Jadi saat ini masih dalam proses penyelidikan," tukas Kombes Pol Iwan Saktiadi. (riz)
(and_)
