Ekonomi & Bisnis

Kemarau Panjang Bawa Berkah Perajin Genting, Proses Pengeringan Lebih Cepat

Ekonomi & Bisnis

4 Oktober 2023 00:01 WIB

Seorang perajin genting di Dukuh Karangkepoh, Banaran, Boyolali sedang menata hasil produksinya

BOYOLALI, solotrust.com - Musim kemarau tahun ini membawa berkah tersendiri bagi perajin genting di Dukuh Karangkepoh, Banaran, Boyolali. 
 
Panasnya matahari membuat para perajin dipermudah dalam proses pengeringan genting yang sudah dicetaknya.
 
Salah satu perajin genting, Marjo (58), asal Dukuh Karangkepoh, Kecamatan Banaran, menjelaskan musim kemarau mempercepat proses pengeringan genting dua kali lipat dibandingkan saat penghujan.
 
"Kemarau ini lumayan cepat, dua hari kering. Kalau penghujan bisa lima sampai enam hari. Musim kemarau ini diuntungkan," katanya kepada wartawan, Selasa (03/10/2023).
 
Desa Karangkepoh merupakan salah satu sentra kerajinan genting dan batu bata di Boyolali. Marjo adalah satu dari sekian perajin masih menekuni usaha turun-temurun.
 
"Saya kerjakan berdua sama istri, produksi genting semampunya saja. Saat kemarau ini rata-rata sekitar 300 sampai 400 biji per hari, sementara kalau musim penghujan 200 sampai 250 biji per hari," ungkap Marjo .
 
Saat musim kemarau seperti sekarang, proses produksi genting dari awal hingga jadi dan siap jual membutuhkan waktu sekira 20 hari. Adapun untuk harga Rp1100 hingga Rp1150 per biji. 
 
"Bahan baku tanah liat dari wilayah Mojosongo, Boyolali. Harga Rp600 ribu per rit. Sebulan ambil empat kali. Pembeli asal Boyolali dan sekitarnya," kata dia. (jaka)

(and_)