SEMARANG, solotrust.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah (Disperindag Jateng) memastikan kebutuhan bahan pokok (Bapok) tersedia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Hal itu disampaikan pihak Disperindag seusai melakukan tinjauan ke berbagai pasar tradisional dan modern di berbagai tempat.
Tak hanya memantau ketersediaan bapok, Disperindag Jateng bersama Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah juga turut memantau kualitas serta kedaluwarsa makanan yang dijual di pasar dan pusat oleh-oleh.
Pemantauan dilakukan mulai dari izin produksi makanan dan minuman, waktu kedaluwarsa, dan kandungan bahan pengawet serta pewarna terdapat pada makanan yang sudah dikemas dan siap dijual kepada pengunjung.
Kepala Disperindag Jateng, Ratna Kawuri melalui Kabid Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Devita Ayu Mirandati, memaparkan pihaknya telah melakukan peninjauan harga dan stok bapok ke enam titik seperti pasar tradisional, retail modern, dan pusat oleh-oleh.
Hasil dari pemantauan dilakukan mulai 18 hingga 20 Desember 2023 menunjukkan ketersediaan harga dan stok bahan pokok tercukupi menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Kami sudah melakukan pemantauan di enam titik, bapok dan barang penting di Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Kayang Ayu, Pasar Johar itu harga dalam kondisi stabil tidak ada lonjakan, beberapa harga lebih murah," ungkapnya seusai melakukan pantauan pasar, Rabu (20/12/2023).
Harga cabai sudah mencapai Rp70 ribu hingga Rp75 ribu. Sebelumnya harga mencapai Rp100 ribu lebih. Lombok merah keriting sebelumnya Rp90 ribu, sekarang sudah di Rp50 ribuan.
Devita Ayu Mirandati menyayangkan jika harga bawang putih dan merah masih ada sedikit kenaikan harga. Ketika bersama para pedagang, pihaknya mengimbau agar menjual komoditas tidak melebihi batas wajar. Pedagang diminta menjual dengan harga sudah ditentukan sesuai kemampuan masyarakat.
"Jadi tidak menjual dengan harga tinggi, tapi memang ada, tapi sedikit, mayoritas harga sudah stabil," imbuhnya.
Ketersediaan bapok juga terbilang cukup, termasuk beras, namun di supermarket ada pembatasan jumlah pembelian untuk bapok beras. Hal itu disebabkan suplai beras tidak terlalu banyak.
"Pembatasan supaya tidak dibeli oleh spekulan, pedagang-pedagang (besar) sehingga nanti malah konsumen tidak dapat barang," papar Devita Ayu Mirandati.
Store GM Lottemart Semarang, Hona Weru, mengatakan stok sembako menjelang Natal sudah diantisipasi hingga beberapa hari ke depan. Hal itu untuk mengatasi tingginya permintaan masyarakat menjelang hari raya.
Demikian pula dengan bahan pokok, dirinya memastikan tidak ada lonjakan harga sebelum hingga setelah Natal dan Tahun Baru nanti.
"Kami memiliki data historical belanja customer (pelanggan-red) setiap Natal dan Tahun Baru. Kami sudah menyiapkan berbagai kebutuhan barang agar masyarakat tidak kecewa," tukas dia. (fjr)
(and_)