Hard News

Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Diduga Dianiaya Oknum Anggota TNI

Sosial dan Politik

01 Januari 2024 08:52 WIB

Konferensi pers terkait dugaan penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

BOYOLALI, solotrust.com - Sejumlah relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali diduga dianiaya 15 oknum anggota TNI. Peristiwa itu diketahui terjadi Sabtu (30/12/2023) siang di depan Markas Batalyon Infanteri Raider 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali. 
 
Video kasus penganiayaan oleh oknum anggota TNI di Boyolali viral di media sosial (Medsos). Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho membenarkan kejadian itu. Menurutnya, saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. 
 
“Memang benar terkait kejadian itu. Pelaku beberapa oknum dari anggota Batalyon Infanteri Raider 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali. Denpom masih meminta keterangan untuk kepentingan proses hukum,” katanya kepada wartawan, Minggu (31/12/2023). 
 
Diungkapkan, peristiwa terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antarkedua belah pihak. Kejadian sekira pukul 11.19 WIB saat beberapa anggota melaksanakan olahraga bola voli di Markas Batalyon Infanteri Raider 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali. 
 
Para anggota TNI kemudian mendengar suara bising dari kendaraan bermotor dengan knalpot brong. Pengendara merupakan sejumlah relawan Ganjar-Mahfud yang mengikuti kampanye. 
 
“Mendengar suara bising, beberapa anggota keluar untuk mencari sumber suara karena melintas terus-menerus dan berulang kali. Oknum keluar untuk mengingatkan dan membubarkan. Nah dari situlah diduga terjadi tindak penganiayaan,” jelas Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho.
 
Menurut data, ada tujuh korban menjalani perawatan di rumah sakit, dua di antaranya harus rawat inap. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani polisi militer.
 
“Kami menyesalkan dan menyayangkan kejadian kekerasan yang dilakukan anggota kami pada masyarakat," kata Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho.
 
“Kami mengimbau pada semua masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi jika ada berita hoax yang beredar secara tidak bertanggung jawab untuk memecah belah hubungan TNI dengan masyarakat yang sudah terjalin baik, khususnya di Kabupaten Boyolali,” sambungnya.  
 
Terkait kasus penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud pada Sabtu kemarin, Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Boyolali, Susetya Kusuma Dwi Hartanta angkat bicara. Ia mengatakan, ada enam relawan mengalami luka berat dan luka ringan. 
 
Dua orang kini menjalani rawat inap di rumah sakit dan empat orang rawat jalan di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. 
 
“Mereka relawan kami yang melintas di depan markas Batalyon Infanteri Raider 408/SBH Kompi Senapan B Boyolali  mendapat amukan oknum TNI. Dua orang luka pada bagian kepala dan kini dirawat inap, empat orang rawat jalan,” ungkap Susetya Kusuma Dwi Hartanta. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya