Hard News

Masalah Sampah di Semarang, Wali Kota: Perlu Penanganan dari Hulu

Jateng & DIY

23 April 2024 09:56 WIB

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat menghadiri acara Forum Grup Discussion membahas pengelolaan sampah diselenggarakan Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang bersama Pemkot Semarang, Senin (22/04/2023).

SEMARANG, solotrust.com - Produksi sampah di Kota Semarang sangatlah tinggi, mencapai seribu ton per hari. Sebagian besar sampah-sampah tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan hanya sedikit dikelola masyarakat.

Mengatasi persoalan sampah dan potensi TPA melebihi daya tampung, Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota (DP2K) Semarang bersama pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar focus group discussion (FGD) membahas pengelolaan sampah di Kota Semarang, Senin (22/04/2023).



Dalam diskusi, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta semua pihak serius dan ikut terlibat menangani permasalahan sampah. Menurutnya, sampah sudah menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di Indonesia atau di Kota Semarang saja. Oleh karena itu, sampah memang seharusnya ditangani secara cepat dan tepat dari hulu.

Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, pihaknya menerapkan upaya pilah pilih sampah dengan harapan menjadi salah satu solusi dan cara bagaimana Pemkot Semarang meminimlisasi produksi sampah di TPA.

Selain itu juga daur ulang sampah akan digencarkan sehingga volume yang berakhir di TPA bisa berkurang. Hal itu menurutnya butuh peran dan kesadaran semua pihak, termasuk masyarakat.

“Ada pilah pilih sampah kemudian pemanfaatan sampah mungkin jadi eco enzyme atau menjadi paving untuk limbah plastik dan sebagainya. Ini sebagai upaya kami untuk mengurangi sampah yang dibuang di TPA,” ujar wali kota, saat menghadiri focus group discussion pengelolaan sampah dengan DP2K.

Upaya itu tentu tak maksimal jika hanya dilaksanakan pemerintah saja. Peran masyarakat, termasuk masukan dari DP2K sangat diperlukan untuk membantu pemerintah dalam hal berinovasi. Saran-saran dan nasihat sangat dibutuhkan untuk membantu Kota Semarang semakin baik dalam menangani sampah dengan berbagai aspek.

“Kami berterima kasih kepada DP2K melakukan inisiasi FGD penanganan sampah. Tentu ini sebagai upaya preventif untuk mencegah agar TPA tak cepat penuh atau numpuk. Tentu harus ada penanganan-penanganan mulai dari hulu,” kata Mbak Ita.

Lebih lanjut, selain menimbulkan bau tak sedap dengan adanya penumpukan di TPA, perilaku pengelolaan sampah secara salah selama ini juga menjadi pemicu terjadinya genangan atau banjir di Kota Semarang.

Hal itu karena sampah dibuang ke sungai sangat mengganggu kinerja pompa pengendali banjir. Setidaknya menyebabkan sumbatan dan pendangkalan di aliran sungai. Ke depan, wali kota berkomitmen bakal gencar melakukan sosialisasi dan upaya-upaya lainnya terkait permasalahan sampah.

“Sampah ini tidak hanya menjadi permasalahan polusi atau tempat kotor saja, tetapi menjadi penyebab genangan atau banjir. Adanya FGD bisa dicari solusi untuk penanganan sampah. Selain menunggu realisasi pembangunan sampah energi listrik (PSEL) melalui sistem kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), karena ini proses panjang tidak bisa hitungan bulan, tapi tahun, diperlukan juga penanganan hulu dan hilir,” papar Mbak Ita.

“Kan bisa juga sampah ini dimanfaatkan dan memberikan manfaat, seperti untuk jadi paving untuk sampah plastik, kompos, atau eco enzyme. Dengan upaya ini sebenarnya sampah bisa diolah dengan manfaat banyak sekali,” imbuhnya. (fjr)

(and_)

Berita Terkait

Aston Inn Pandanaran Semarang Sabet Penghargaan Efisiensi Energi

WHC dan Bank Indonesia Jawa Tengah Gelar Seminar Nasional, Angkat Tema Akselerasi Ekosistem Halal

Jaringan Hotel Swiss-Belhotel International Wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang Berbagi Kebahagiaan dengan Porter

Aston Inn Pandanaran Semarang Siap Manjakan Tamu dengan Segudang Fasilitas dan Layanan

UIN Walisongo Tanda Tangani MoU Kerja Sama dengan Innovative University College dan Saadah Education Group Malaysia

Hardiknas 2025, Kota Semarang Teguhkan Komitmen pada Pendidikan Berkeadilan

Pemkot Semarang Cegah Stunting dengan Program Kolaboratif

Rakernas BEM SI ke-17, Wali Kota Semarang Komitmen Dukung Kegiatan Mahasiswa

Mbak Ita Jadi Orangtua Asuh Anak Pasutri Tunanetra yang Tertolak PPDB SMA Semarang

Mbak Ita Hadiri Tasyakuran Pindahan Kantor PKB Kota Semarang, Jadi Ajang Silaturahmi

Pemkot Semarang Gelar Townhall Muda Fest

Jelang Pilwalkot Semarang, Mbak Ita Sambangi Kantor DPD Golkar

Warga Klaten Keluhkan TPA Troketon, Begini Respons Bupati

Agustina Wilujeng Ingin Perbanyak Tempat Pengolahan Sampah di Kota Semarang

Petugas Bersih Sampah di Karanganyar Dapat Bingkisan Lebaran dari Dinas Lingkungan Hidup

Pecahkan Masalah Pertanian dan Sampah, Kelompok KKN 162 UNS Ajak Warga Widorokandang Buat Pupuk Organik Cair dan Pemilahan Sampah

Mengolah Sampah Jadi Bernilai: KKN UNS Kelompok 162 Perkenalkan Taman Vertikal dari Botol Bekas di Widorokandang

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Banyuanyar, KKN 249 UNS Gandeng DLH Surakarta dan Warga dalam Program Sosialisasi Bank Sampah

Berita Lainnya