BOYOLALI, solotrust.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali menggelar seni tari di tiga tempat, yakni Alun-alun Pancasila, Cepogo, Balai Sidang Mahesa (Dome) dan Alun-alun Pengging, Boyolali dalam rangka peringatan Hari Tari Sedunia.
Kegiatan dimulai pukul 06.00 hingga 00.00 WIB. Masing-masing tempat diadakan pentas tari selama enam jam melibatkan 50 sanggar tari dan 800 orang penari.
Kepala Disdikbud Boyolali, Supana, mengatakan kegiatan seni tari digelar sebagai upaya memberi ruang ekspresi para seniman.
"Di Hari Tari ini paling tidak ikut berpartisipasi dan melestarikan seni tari. Selain itu juga memberi ruang untuk berekspresi, beraktualisasi bagi para seniman, terutama seniman tari di Boyolali," jelasnya, Sabtu (27/04/2024).
Selain itu, pada peringatan Hari Tari juga diselenggarakan pasar seni diikuti 50 stan kesenian dari berbagai bidang, seperti seni musik, seni lukis, seni kriya, seni teater, seni sastra, dan seni tari.
"Di sini juga ada stan seni lukis, seni sastra, dan lainnya. Hari ini juga diluncurkan buku Boyolali kaya cerita sebanyak 42 judul sebagai lanjutan karya sebelumnya pada 2023, sehingga tahun ini sudah mencapai 103 judul," kata Supana.
Pada kegiatan ini juga diluncurkan buku Boyolali kaya seni, mengulas tentang 66 kelompok seni yang ada di Boyolali, baik seni musik, seni tari, dan seni teater.
Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengatakan, buku Boyolali kaya cerita dan Boyolali kaya seni akan menambah kekayaan literasi di Dinas Perpustakaan Boyolali.
"Tentunya ini semua upaya kita untuk mendorong menjadikan Boyolali berbudaya tanpa meninggalkan nilai-nilai seni dan budaya. Kita punya catatan-catatan tentang kekayaan muatan lokal, semakin banyak buku, semakin banyak literasi kita," ucapnya.
Di akhir acara, bupati menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Boyolali kaya cerita short film festival 2024. Peserta merupakan siswa siswi pelajar tingkat SMP dan SMA serta perguruan tinggi di Boyolali. (jaka)
(and_)
