Hard News

Menjelang Mudik Lebaran 2018, Tol Solo - Ngawi Dikebut

Jateng & DIY

11 April 2018 11:30 WIB

grafis: Prima Kusuma

SOLO, solotrust.com- Menjelang lebaran 2018, pemerintah mengebut pembangunan jalan tol Solo - Ngawi. PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) menargetkan akhir Mei nanti tol Solo-Ngawi dapat beroperasi guna menghadapi arus mudik lebaran.


Direktur PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) David Wijaya mengatakan, rencananya di tol Solo-Ngawi akan dipersiapkan enam pintu yang mendukung pengoperasian tol.  
Untuk wilayah Solo, ada dua pintu tol di Klodran dan Gondangrejo. Di Karanganyar, ada satu pintu di Kebak Kramat. Di Sragen akan ada dua pintu, di Pungkruk dan Sambung Macan, dan Ngawi ada satu pintu yang telah beroperasi.




"Saat ini yang belum selesai hanya pintu di Sambung Macan, sebab pintu itu merupakan usulan tambahan yang saat ini masih dalam pematangan desain lokasi,” paparnya dalam Forum Bisnis bersama JSN di Novotel Hotel Solo, Selasa (10/4).


PT JSN juga akan menyediakan 8 rest area di sepanjang tol Solo-Ngawi. Untuk titiknya, rest area tipe A akan disediakan di Masaran tepatnya di kilometer 26. Rest area tipe A ini akan menampung 100 kendaraan, tersedia fasilitas SPBU dan masjid pada dua sisi jalan. Untuk rest area tipe B ada di kilometer 45 di Padaplang, dan kilometer 82 di Ngawi. Pada rest area tipe B tersedia lahan parkir untuk 25 kendaraan, mushola, dan warung.


Menurut David, butuh 1,5 bulan lagi untuk menyelesaikan enam titik overpass, sebab perlu pembebasan lahan yang melibatkan instansi lain. Rencananya, pekan depan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU Pera) dan Dirjen Perhubungan Darat akan melakukan uji layak fungsi.


Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Ahyani mengatakan dengan adanya tol Solo-Ngawi ini Kota Solo berkesempatan mengembangkan potensi budayanya. Destinasi seperti Borobudur dan Sangiran berpotensi besar untuk dijual.


”Maka dari itu kami juga berencana untuk mengubah perda RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah, red). Tujuannya agar pemerataan di kota Solo sendiri,” jelasnya.
Menurutnya, kota Solo juga memerlukan jalan lingkar untuk menambah ruang gerak transportasi karena kendaraan berat dilewatkan di jalan luar. (Rum)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya