SOLO, solotrust.com - Gelaran Solo Great Sale (SGS) X telah berlangsung pada 1 hingga 30 Mei 2024. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengklaim agenda bisnis tahunan ini berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dari sektor pajak dan retribusi.
Kendati demikian, kontribusi itu baru dapat diketahui secara rinci bulan berikutnya. Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Murtono, mengungkapkan pihaknya telah mencatat perkiraan pajak dapat diterima dari Solo Great Sale 2024. Adapun dari beberapa bidang perpajakan, baru pajak hotel yang dapat diperkirakan.
"Sejauh ini baru pajak hotel yang bisa kami perkirakan karena ada sistem booking. Kalau restoran terkait dengan pelaporan pajak pada tanggal 10 bulan selanjutnya. Artinya baru diketahui pada tanggal 10 bulan ini," terangnya dalam konferensi pers pelaksanaan SGS di De Tjolomadu akhir pekan kemarin.
Terkait pajak perhotelan, diperkirakan terjadi kenaikan hingga seratus persen dibandingkan periode normal. Pada periode normal, pemasukan dari perhotelan sekira Rp7 miliar.
"Kali ini selama SGS tembus Rp15 miliar. Pajaknya sepuluh persen dari itu, jadi bisa dihitung dari situ ya," bebernya.
Menurut Budi Murtono, selama penyelenggaraan acara akbar di Solo ini, digelar bersamaan kegiatan hari ulang tahun (HUT) ke-44 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-52, Kota Solo kedatangan banyak tamu dari luar kota.
"Pengunjung yang hadir pada HKG PKK saja ada sekitar 6000 orang berkumpul di Solo. Ini memberikan dampak positif bagi hotel dan restoran," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Solo, Ferry Septha Indrianto menjelaskan, SGS merupakan bagian dari upaya percepatan ekonomi daerah. Terkait itu, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kadin berbagai daerah di Soloraya sebagai upaya percepatan aglomerasi.
"Ketika bicara SGS dampaknya bukan lagi rupiah. Sekarang fokusnya bagaimana membuat kolaborasi kuat, termasuk urgensi Solo kolaborasi dengan daerah sekitar. Pintu paling mudah mengembangkan Soloraya di antaranya adalah pariwisata dan investasi," kata dia.
Komitmen Kadin Solo adalah mengurai agar semua daerah tidak ada yang tertinggal dalam mendapatkan kemanfaatan, pertumbuhan ekonomi, dan berperan pada perputaran ekonomi di Soloraya.
"Aglomerasi ekonomi di Soloraya sudah menjadi sebuah kebutuhan di era sekarang, aglomerasi jadi perhatian serius," ucap Ferry Septha Indrianto.
Dirinya menyebut, aglomerasi ini sangat bergantung pada kerja sama dan dukungan semua pihak. Kadin menginisiasi gerakan aglomerasi Soloraya dengan tujuan menyatukan pandangan dan gagasan.
"Harapannya gagasan dan pengoptimalan aglomerasi Soloraya bisa segera direalisasikan. Salah satunya dengan kolaborasi, sinkronisasi dengan wilayah setempat," ungkap Ferry Septha Indrianto. (add)
(and_)