SOLO, solotrust.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap peredaran narkoba di Kota Solo tertinggi kedua se-Jawa Tengah (Jateng) pada 2023. Tingginya peredaran narkoba di wilayah ini masih terjadi di sepanjang 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Solo, AKBP I Gede Nakti Widhiarta kepada wartawan, Rabu (12/06/2024).
"Data 2023 yang kami dapat dari BNN Provinsi Jateng. Kepala BNN (Jateng) datang ke Solo memberikan bimbingan teknis (Bintek). Beliau sampaikan tingkat pertama pengungkapan kasus di Kota Semarang, Solo peringkat kedua. Berdasarkan jumlah kasus diungkap Solo ranking II, jumlah pengungkapannya terbanyak kedua se Jawa Tengah," ungkap AKBP I Gede Nakti Widhiarta.
Dirinya menyebut, penyebab tingginya penyalahgunaan narkoba karena banyak faktor, salah satunya, yakni banyaknya pintu masuk peredaran narkoba ke Kota Solo.
"Banyak faktor ya. Jadi banyak pintu masuk ke Solo kan, seperti narkoba ini masuk lewat jalur-jalur masuknya, stasiunnya kan banyak. Jumlah penduduk di Kota Solo juga banyak," terang AKBP I Gede Nakti Widhiarta.
Ia juga menyebut tingginya peredaran narkoba di Solo tak lepas dari semakin berkembang dan majunya kota ini. Menurut AKBP I Gede Nakti Widhiarta, semakin maju sebuah kota, risiko meningkatnya peredaran gelap narkoba kian besar.
"Solo juga mulai berkembang maju kan. Itu (peredaran narkoba) mungkin dampak dari perkembangan Solo," kata dia.
Ditambahkan, sektor industri juga ikut menyumbang tingginya peredaran gelap narkoba di Solo. Salah satu jalur peredaran narkoba melalui para karyawan atau pekerja di sektor industri. Komitmen BNN Kota Solo untuk menekan peredaran gelap narkoba dilakukan melalui upaya pencegahan.
"Langkah kami tentu dengan upaya pencegahan melalui sosialisasi karena kewenangan kami hanya di tingkat pencegahan, kalau dulu kan proses penanganan perkara. Pengungkapan tetap kami lakukan, tapi bekerja sama dengan BNN provinsi," tukas AKBP I Gede Nakti Widhiarta. (add)
(and_)