Hard News

Seminar Nasional Cegah Kawin Anak, Upaya Multistakeholder Wujudkan Generasi Emas

Jateng & DIY

23 September 2024 10:01 WIB

Seminar Nasional Cegah Kawin Anak di salah satu hotel bintang Kota Semarang, Kamis (19/09/2024).

SEMARANG, solotrust.com – Keluarga kuat, kokoh, dan cerdas akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan siap berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan negara. Upaya mencegah terjadinya pernikahan dini adalah salah satu hal paling mendasar dalam mewujudkan keluarga kuat.
 
Hal itu ditekankan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, Kamarudin Amin saat membuka Seminar Nasional Cegah Kawin Anak di salah satu hotel bintang Kota Semarang, Kamis (19/09/2024).
 
“Ada korelasi antara pernikahan dini dengan angka perceraian, ada korelasi antara pernikahan dini dengan stunting. Sekali lagi keluarga yang tidak siap sangat berpotensi melahirkan sejumlah persolan keluarga yang kemudian menjadi masalah-masalah bangsa, masalah-masalah nasional yang tentu sangat kontra produktif untuk kita menuju negara bangsa kuat dan maju, yaitu Indonesia Emas 2045,” terangnya.
 
Menurut Kamarudin Amin, keluarga tidak siap juga berpotensi melahirkan kekerasan dalam rumah tangga, bahkan berpotensi memperbanyak kematian ibu dan anak. 
 
Sementara dalam paparannya, Kakanwil Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad, menyampaikan salah satu bentuk dukungan Kanwil Kemenag Jateng dalam program penurunan angka perkawinan anak adalah bersinergi dengan Dinas Perempuan dan Anak, Dinas Kesehatan, BKKBN Jateng menyukseskan program 'Jo Kawin Bocah'.
 
Seminar Nasional Cegah Kawin Anak diselenggarakan Direktorat KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag RI. Kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten, di antaranya Technical Advisor Child Protection & Child Rigsts Governance Bagus Yaugo Wicaksono, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda Kemenko PMK Woro Srihastuti, dan Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad.
 
Seminar kali ini diikuti seribu peserta secara nasional melalui virtual serta 200 peserta hadir langsung di lokasi, di antaranya kepala Kankemenag kabupaten/kota, Dharma Wanita Persatuan Jateng, siswa-siswi MA swasta, MAN 1 dan 2 Kota Semarang yang terlibat langsung dengan tanya jawab.

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya