SOLO, solotrust.com - Pasangan Teguh Prakosa-Bambang Nugroho tak mau mempermasalahkan dukungan ditunjukkan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Keduanya tetap optimistis bisa memenangkan pemilihan wali kota Solo 27 November mendatang. Teguh Prakosa tak mau berprasangka negatif terhadap sikap Jokowi. Apalagi mantan wali kota Solo itu seorang negarawan yang menjadi milik semua orang.
"Ya, nggak usah suudzon dulu lah. Kita biasa-biasa saja. Artinya bahwa pemilu (pemilihan umum) itu kan pembelajaran masyarakat untuk berdemokrasi. Sampai kapan mereka bisa belajar dengan baik. Ya bergantung pimpinannya, mengajarkan baik atau tidak. Kalau pemimpin hanya bertujuan untuk kemenangan, maka akan dilakukan dengan segala cara, tapi kalau amanah, mereka tidak perlu ngongso-ngongso (repot-repot), nggak perlu target harus menang dan lainnya," ujar Teguh Prakosa saat blusukan di Kelurahan Joyotakan, Senin (04/11/2024).
"Maka bagi kami seluruh tim, kader, pemenangan tetap melakukan kampanye yang mendidik masyarakat. Kita bicara visi misi, program dan keberpihakan," sambungnya.
Teguh Prakosa optimistis bisa menang karena riwayat di Kota Solo partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tak pernah putus jenjang kepemimpinan, yakni dari era Slamet Suryanto, Joko Widodo (Jokowi), FX Hadi Rudyatmo (Rudy) hingga Gibran Rakabuming Raka dan dirinya, semua berasal dari partai banteng. "Kami sudah berjuang, kami sudah bergerak dan kami yakin, optimis bagaimana cara memenangkan, cara meraih hati masyarakat. Itu yang menjadi cara kami untuk meraih hati masyarakat," tandasnya.
Teguh Prakosa menegaskan, dirinya dan Bambang Nugroho tak terpengaruh dengan keberpihakan Jokowi terhadap pasangan Respati Ardi dan Astrid Widayani.
"Tidak. Masalah pengaruh atau tidak, waspada. Apa pun semua harus waspada," tegasnya.
Sementara itu, wakilnya, Bambang Nugroho juga mengaku tak mempermasalahkan hal itu. Menurutnya, hal itu merupakan hak pribadi dan masyarakat yang akan menilai.
"Itu hak beliau. Saya no comment lah, biar masyarakat lebih cerdas. Kami pokoknya fokus kampanye meraih suara, yakin kami karena mereka (masyarakat) menunggu kami untuk datang hadir," tukasnya. (add)
(and_)