SOLO, solotrust.com - Kelompok seni rupa Pintu Mati kembali menunjukkan eksistensinya di dunia seni rupa Indonesia melalui pameran bertajuk 'Oppose.' Pameran berlangsung di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Surakarta ini digelar mulai 1 hingga 7 Oktober 2025 pukul 09.00–21.00 WIB.
Taman Budaya Jawa Tengah sejak lama menjadi saksi lahirnya berbagai karya seni rupa tak biasa, kini kembali menjadi ruang bagi para seniman Pintu Mati untuk memamerkan hasil karya luar biasa mereka. Pintu Mati telah menapaki usia ke-25 tahun, dikenal sebagai kelompok seniman dengan semangat perlawanan terhadap batas-batas konvensi dalam seni.
Dalam pameran ‘Oppose’, pengunjung disuguhkan beragam karya dari sembilan seniman ternama, yakni Bonyong Munniardi, Digda Irianto, Fadjar Sutardi, Galih Reza Suseno, Jrabang B. Waluyo, Moyong Kasnuri, Nanang Yulianto, Subandiyo, dan Sapto Sugiyo Utomo. Melalui karya-karyanya, mereka menghadirkan refleksi kritis tentang kehidupan, eksistensi, dan makna perlawanan dalam seni.
Salah satu pengunjung, Nina (21), mengaku datang karena tertarik dengan tema yang diangkat kelompok Pintu Mati.
“Saya penasaran dengan konsep ‘Oppose’ yang mereka usung. Katanya, setiap karya punya pesan perlawanan yang berbeda, dan itu menarik buat saya lihat langsung,” ucapnya, saat ditemui solotrust.com di lokasi pameran, Senin (06/10/2025).
Pameran ini menjadi bukti semangat berkesenian kelompok Pintu Mati tetap hidup dan relevan hingga kini. Lewat ‘Oppose’, mereka tak hanya merayakan perjalanan 25 tahun berkarya, namun juga menegaskan seni selalu punya ruang untuk berbicara dan melawan kebekuan zaman.
*) Reporter: Fannisya Suryaningrum / Zulaikhah Nur Istiqomah
(and_)