Pend & Budaya

Oppose, 25 Tahun Pintu Mati Hadirkan Perlawanan Estetika di Taman Budaya Jawa Tengah

Pend & Budaya

7 Oktober 2025 13:39 WIB

Pameran bertajuk Oppose yang digelar kelompok seni rupa Pintu Mati di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Surakarta mulai 1 hingga 7 Oktober 2025 pukul 09.00–21.00 WIB. (Foto: Dok. solotrust.com/Fannisya Suryaningrum)

SOLO, solotrust.com - Kelompok seni rupa Pintu Mati kembali menunjukkan eksistensinya di dunia seni rupa Indonesia melalui pameran bertajuk 'Oppose.' Pameran berlangsung di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Surakarta ini digelar mulai 1 hingga 7 Oktober 2025 pukul 09.00–21.00 WIB.

Taman Budaya Jawa Tengah sejak lama menjadi saksi lahirnya berbagai karya seni rupa tak biasa, kini kembali menjadi ruang bagi para seniman Pintu Mati untuk memamerkan hasil karya luar biasa mereka. Pintu Mati telah menapaki usia ke-25 tahun, dikenal sebagai kelompok seniman dengan semangat perlawanan terhadap batas-batas konvensi dalam seni.



Dalam pameran ‘Oppose’, pengunjung disuguhkan beragam karya dari sembilan seniman ternama, yakni Bonyong Munniardi, Digda Irianto, Fadjar Sutardi, Galih Reza Suseno, Jrabang B. Waluyo, Moyong Kasnuri, Nanang Yulianto, Subandiyo, dan Sapto Sugiyo Utomo. Melalui karya-karyanya, mereka menghadirkan refleksi kritis tentang kehidupan, eksistensi, dan makna perlawanan dalam seni.

Salah satu pengunjung, Nina (21), mengaku datang karena tertarik dengan tema yang diangkat kelompok Pintu Mati.

“Saya penasaran dengan konsep ‘Oppose’ yang mereka usung. Katanya, setiap karya punya pesan perlawanan yang berbeda, dan itu menarik buat saya lihat langsung,” ucapnya, saat ditemui solotrust.com di lokasi pameran, Senin (06/10/2025).

Pameran ini menjadi bukti semangat berkesenian kelompok Pintu Mati tetap hidup dan relevan hingga kini. Lewat ‘Oppose’, mereka tak hanya merayakan perjalanan 25 tahun berkarya, namun juga menegaskan seni selalu punya ruang untuk berbicara dan melawan kebekuan zaman.

*) Reporter: Fannisya Suryaningrum / Zulaikhah Nur Istiqomah

(and_)

Berita Terkait

Teater Djarum Hadirkan Lakon Para Petarung di Solo

Tidak Sekedar Tari: Seniman Surakarta Rayakan Kemerdekaan Lewat Gerak dan Makna

Mengenang Sosok Stefanus Wiyono yang Penuh Dedikasi dan Inspiratif

Festival Seni Pelajar, Merajut Pesona Merawat Jati Diri Jawa Tengah

Kolaborasi Seni Tari Studio Plesungan dengan Talenta Mancanegara dalam Pertunjukan On Stage Edisi ke-17

Studio Taksu Sajikan Karya Teater Tari Magic of Woman

Pameran Seni Rupa SINERGI #3: Merayakan Kearifan Lokal Lintas Generasi Alumni ISI Surakarta

FSRD UNS Gelar Creativity Collaboration, Ekspresikan Ide-ide Inovatif

Pameran Lukisan Marharddhika di Panti Marhaen Boyolali, Sarana Ekspresi, Inspirasi dan Edukasi

Bazar Seni Rupa Orang-orang Biasa #2 Digelar di Rumah Banjarsari

Seni Rupa FKIP UNS Gelar Art Edu Care ke-10

Prodi Seni Rupa UNS Akan Gelar Pameran Seni Rupa Internasional

40 Pelukis Reunian Gelar Pameran Bertajuk Ekspresi Pelukis Solo

Batik Installation 2025 Resmi Digelar di Solo, Usung Tema Past, Now, Future

Jogja Book Fair 2025 Meriahkan Hari Literasi Internasional, Hadirkan Ratusan Penerbit dan Puluhan Penulis

Jejak Sejarah Perjuangan 1945 Kembali Dipamerkan di Monumen Pers Solo

Sorak Sorai Sambut Gelombang K-Food di Yogyakarta: Transaksi di Tempat Tembus 1 Juta USD

Selami Semangat Juang Presiden Pertama RI Lewat Pameran Lukisan Bung Karno di Oudetrap

Tidak Sekedar Tari: Seniman Surakarta Rayakan Kemerdekaan Lewat Gerak dan Makna

Daniel Susilo Wibowo Gelar Pameran Photo Tunggal Seni Pertunjukan Kere Hore

Dialihwahanakan ke Pertunjukan Panggung, Payung Bunder Suarakan Persoalan Kaum Marginal

Seniman Muda FSRD ISI Solo Pamerkan Karya-karya Unggulan di TBJT

Wadahi Kegelisahan Pelaku Kesenian Panggung, TBJT Gelar Bimtek

PPKM Mikro Darurat: TBJT Setop Segala Aktivitas Latihan dan Pementasan

Berita Lainnya