Hard News

Pertimbangkan Sisi Kemanusiaan, Eksekusi HP 105 Ditunda Hingga Juni

Jateng & DIY

26 April 2018 17:00 WIB

Warga terdampak perluasan Solo Techno Park menunjukkan surat-surat, seperti Surat Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) beberapa waktu lalu. (dok)

SOLO, solotrust.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta memastikan tidak akan menggusur hunian yang berdiri di lahan Hak Pakai (HP) 105 Jebres Tengah dalam waktu dekat ini. Kepastian ini diambil Pemkot setelah mendapat surat dari perwakilan warga beberapa waktu yang lalu.

Seperti diketahui sebelumnya, Pemkot telah melayangkan Surat Peringatan (SP) 2 kepada warga yang menempati lahan milik Solo Techno Park (STP) itu. Merujuk jadwal, SP 3 seharusnya sudah diberikan pada pekan lalu. Namun hingga kini, SP 3 itu urung dilayangkan lantaran masih menunggu kesadaran warga untuk membongkar huniannya.



"Tadi ada (warga) yang ke tempat saya, minta (eksekusi) setelah lebaran. Nggak ada persoalan, kita akan tunggu. Kita masih manusiawi, yang bantaran rel saja kita perjuangkan," jelas Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo saat ditemui wartawan di Balai Kota Surakarta, Kamis (26/4/2018).

Baca juga: Terima Laporan Warga, Ombudsman Temukan Dugaan Maladministrasi Dalam HP 105

Kendati eksekusi ditunda hingga bulan Juni, Rudy panggilan akrabnya memastikan keinginan warga untuk mendapatkan sertifikat tetap tidak bisa dilakukan. Menurutnya, solusi yang ditawarkan Pemkot berupa ongkos bongkar dan biaya angkut sudah lebih dari cukup. Sedangkan bagi warga yang tidak memiliki rumah, Pemkot telah menyiapkan rusunawa.

"Pemkot kurang apa, mereka mendapat ongkos bongkar dan angkut. Kalau tidak punya rumah ya dikasih rusunawa. Tetapi kalau sertifikat jelas tidak mungkin," tegas Rudy.

Sementara, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surakarta, Sutardjo mengatakan hingga saat ini sudah ada penambahan warga yang berubah pikiran. Dikatakannya, pihaknya akan terus menunggu sampai seluruh warga penghuni HP 105 itu mengambil tawaran Pemkot.

"Sudah ada 2 warga yang setuju. Jadi sekarang total ada 7 orang. Setelah ini kita berharap akan banyak warga yang nyusul lagi," ujar Sutardjo. (vin)

(wd)