SOLO, solotrust.com- Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyebutkan mulai tahun 2019 Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta siap mempublikasikan laporan keuangan 44 pasar tradisional di Kota Solo. Hal tersebut dilontarkannya saat memberikan sambutan dalam peletakan batu pertama Pasar Jebres, Selasa (5/6/2018).

 “Seluruh biaya operasional masing-masing pasar tradisional seperti membayar personal tenaga administrasi, kebersihan, keamanan, pemeliharaan, merawat bangunan, listrik dan lain-lain akan dipublikasikan. Jadi masyarakat, terutama pedagang, tahu bagaimana pengelolaan pasar tradisional itu,” tegas Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Menurut Rudy, publikasi laporan keuangan tersebut agar membangun kesadaran para pedagang untuk bersama-sama memelihara bangunan pasar tradisional.

“Jadi kewajibannya tidak hanya membayar retribusi, pedagang harus turut menjaga kebersihan tempat jualan, karena kalau tempatnya bersih orang pasti tertarik untuk berbelanja di pasar tradisional," Ujarnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Subagiyo mengatakan, transparansi pengelolaan keuangan pasar tradisional itu akan berbentuk papan MMT yang dipasang di setiap pasar tradisional.

Dikatakan Subagyo, selama ini pedagang punya pemikiran kewajibannya hanya membayar retribusi tapi tidak ikut serta merawat pasar tempat mereka berjualan.

 “Di setiap pasar tradisional akan kami siapkan media luar ruang yang memuat laporan keuangan itu, bentuknya berupa data pendapatan dan pengeluaran pasar, ini sebagai transparansi  pengelolaan keuangan,” terangnya.

Bahkan, Subagyo berujar pemkot tidak pernah mendapat laba dalam pengelolaan pasar tradisional.

“Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diperoleh dari pasar itu tidak sebanding dengan biaya operasionalnya, karena pasar yang besar itu biaya operasionalnya juga besar,” tutup Subagyo. (adr)
 

(wd)