Hard News

Ini Alasan PDIP Surakarta Tidak Gelar Kampanye Terbuka

Jateng & DIY

25 Juni 2018 11:01 WIB

Ketua DPC PDIP Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo. (solotrust.com/adr)

SOLO, solotrust.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Surakarta FX Hadi Rudyatmo membeberkan alasan selama masa kampanye Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018 pihaknya tidak menggelar kampanye terbuka.

Padahal, kampanye terbuka selama ini identik dilakukan oleh para kader dan simpatisan PDIP. Namun, kini Politisi PDIP itu ingin merubah citra itu.



Menurutnya, kampanye terbuka menimbulkan berbagai macam dampak negatif seperti mengganggu aktivitas masyarakat lain, jalanan macet, belum lagi kurang efisien dalam anggaran.

"Kita ingin ubah image itu, kita rubah total, kita tegaskan sekarang bukan lagi waktunya konvoi di jalanan, mengganggu aktivitas masyarakat lain," tegas Rudy saat ditemui Minggu (24/6/2018)

Dijelaskan Rudy, cara itu dilakukan agar menjaga kondusifitas kota Solo. Selain itu, harapannya pesta demokrasi di Kota Solo akan menjadi barometer untuk wilayah lainnya khuaunya di Jawa Tengah. 

"Pertama kita ingin memberikan pemahaman politik dan demokrasi yang benar kepada masyarakat dan kedua adalah efisiensi anggaran, tidak perlu orasi di tempat terbuka dengan konvoi, bisa dilakukan dengan dialog," ujarnya.

Adapun pasangan calon gubernur Jawa Tengah yang diusung PDIP ialah Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen.

Kampanye terbuka yang selama ini marak digunakan untuk menyampaikan visi dan misi partai, kini pihaknya ubah dalam bentuk dialog dan sosialisasi.

Sebagai gantinya, dikatakan Rudy, selama masa kampanye Pilgub, pihaknya kerap menggelar diskusi internal partai dan sosialisasi bersama berbagai elemen masyarakat, untuk memaparkan program Paslon gubernur.

"Belum lama ini saya diundang untuk mengisi sosialisasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak bersama sejumlah pemuka agama dan pengusaha, bukan untuk mengarahkan untuk memilih pasangan mana tapi lebih ke sosialisasi agar tidak golput saat pilkada nanti," ucap Rudy.

Sebagai tambahan informasi, tahapan pilkada masa kampanye terbuka telah selesai, saat ini sedang memasuki masa tenang mulai tanggal 24 Juni 2018 hingga masa pemungutan suara.

Pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2018 akan digelar pada Rabu (27/6/2018) pekan depan. Yang mana akan menjadi yang ketiga setelah dua pilkada serentak sebelumnya digelar pada 2015 dan 2017. Pilkada serentak diikuti sebanyak 171 daerah, dengan rincian 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

Di samping itu, pasangan yang akan bertarung dalam Pilkada serentak mencapai 520 pasangan. Dengan rincian, 55 pasangan pada pilkada provinsi, 344 pasangan pada pilkada bupati, dan 121 pasangan pada pilkada wali kota. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya