SOLO, solotrust.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Kaukus Media dan Pemilu mendeklarasikan gerakan ‘Media Bermartabat untuk Pemilu Berkualitas’ di Monumen Pers Nasional Surakarta, pada Senin (6/8/2018) malam. Dimulai dari Solo, gerakan ini dilakukan di beberapa kota.
Acara itu dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Dalam deklarasi, dirinya menyampaikan pentingnya menjaga kesantunan dan kepantasan dalam bermedia.
"media massa maupun media sosial harus menjaga martabatnya untuk menciptakan suasana kondusif dalam pesta politik Pemilu 2019,” kata Rudiantara.
Menurut Rudiantara, media bermartabat dalam Pemilu adalah media yang menyuarakan kebenaran, netral, proporsional dan berpihak kepada masyarakat dan bangsa. Di mana media menjadi solusi untuk mengatasi anomali demokrasi dan anomali pemilu.
"Anomali demokrasi adalah korupsi, ketimpangan sosial, dan kemiskinan. Sedangkan anomali pemilu seperti intoleransi, politik uang dan perpecahan masyarakat," kata dia
Lebih lanjut, ia menambahkan bila di Indonesia saat ini tak kurang ada 43 ribu media online. Namun demikian, arus informasi yang sering disajikan khususnya di media sosial kebenarannya tak dapat diuji.
"Konten-konten yang disajikan di media sosial membuat informasi menjadi bias atau kabur karena bukan merupakan produk jurnalistik," tandasnya.
Rudiantara mengimbau seluruh media agar mengedepankan etika, kepantasan dan kepentingan bersama dengan menyajikan informasi yang mendidik dan positif, bukan untuk maksud menghasut masyarakat lain hanya demi kepentingan politik sesaat.
Adapun dalam deklarasi itu selain dihadiri Menkominfo Rudiantara juga turut dihadiri oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo, Ketua Dewan Pers Yoseph Adi Prasetyo, Pemimpin Redaksi serta wartawan yang ada di Jogja, Solo dan Semarang, asosiasi media, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU), akademisi, hingga masyarakat umum. (adr)
(wd)