Hard News

Rangkaian Suro Bulan Kebudayaan, Museum Radya Pustaka Ngisis Ringgit dan Nabuh Gamelan

Jateng & DIY

19 September 2018 17:34 WIB

Prosesi Ngisis Ringgit di kawasan Museum Radya Pustaka.

SOLO, solotrust.com- Dalam rangka Suro Bulan Kebudayaan Tahun 2018, Museum Radya Pustaka Solo menggelar Ngisis Ringgit (wayang) dan Nabuh Galeman, di kawasan Museum, Rabu (19/9/2018).

Adapun yang dikeluarkan dalam Ngisis Ringgit kali ini adalah wayang yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.



”Ada satu kotak wayang yang kita isis, jumlahnya total ada sebanyak 45. Wayang ini berasal dari Thailand. Kalau saya lihat dari ciri wayangnya ini, termasuk pingsungsung. Pingsungsung itu seperti hadiah atau cendera mata,” jelas anggota Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Divisi Wayang, RM Restu Budi Setiawan di sela kegiatan.

Sebelum dilakukan ngisis wayang, terlebih dahulu dilakukan prosesi wilujengan. Tampak jajanan pasar hingga makanan lain ada di sana. Selain itu juga ada dupa yang dibakar.

Meski sudah dimakan usia, namun Restu menilai wayang tersebut masih dalam keadaan bagus. Namun ia tak menampik jika dalam prosesi tersebut butuh kesabaran, salah satunya saat membersihkan wayang dengan menggunakan kuas.

”Sebenarnya wayang ini masih bisa dimainkan kok, tetapi karena ini peninggalan bersejarah, sehingga alangkah baiknya dirawat dan disimpan,” katanya.

Sementara itu Kepala UPTD Museum Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Bambang MBS menerangkan, selain wayang juga digelar nabuh gamelan.

Berbeda dengan ngisis wayang, kalau menabuh gamelan dilakukan dua bulan sekali, agar ketika ditabuh suara gamelan tetap terjaga. (dit)

(wd)