SOLO, solotrust.com- Tarian Bedhaya Anglir Mendung mengawali rangkaian kegiatan Tingalan Wiyosan Jumenengan Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara IX ke-31, pada Rabu (19/9/2018).
Memang, tarian yang dibawakan oleh tujuh orang penari ini, dibawakan hanya saat kegiatan tertentu, salah satunya prosesi kenaikan tahta Mangkunegaran.
Tarian yang berdurasi sekitar 60an menit ini, menceritakan tentang peperangan yang dilakukan oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa saat melawan penjajah.
Peperangan itu dibuktikan, saat salah seorang penari membawa panah sebagai salah satu senjata untuk perang.
Tak heran, saat tarian ini dibawakan bersama iringan gendhing yang begitu indah, para tamu undangan seolah terhipnotis dengan penampilan ketujuh dara cantik tersebut.
Sekretaris Panitia Kegiatan Joko Pramudyo mengatakan, tak sembarangan penari bisa membawakan tarian tersebut. Bahkan, menurutnya butuh proses hingga penjiwaan yang kuat saat hendak menarikan tarian tersebut.
”Tarian ini memang tarian sakral di Mangkunegaran, ketujuh penari tersebut masih gadis, jadi tidak sembarang penari bisa membawakan,” jelasnya. (dit)
(wd)