Hard News

Tahun Politik, Tempat Ibadah Jangan Digunakan Ajang Kampanye

Jateng & DIY

3 Oktober 2018 10:56 WIB

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten Syamsudin Asrofi.

KLATEN, solotrust.com- Dalam memasuki musim politik, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten Syamsudin Asrofi meminta, dalam memasuki musim politik meminta seluruh element masyarakat untuk menjaga kebersamaan serta kerukunan antar umat beragama.

Pihaknya juga menegaskan, tahun politik alangkah baiknya tempat ibadah tidak digunakan untuk ajang kampanye. Hal ini guna menjaga keutuhan umat.



“Jangan sampai keharmonisan para jamaah di suatu tempat ibadah menjadi terpecah karena perbedaan pilihan," kata dia, saat ditemui seusai deklarasi pemilu damai di komplek Candi Kembar Plaosan, Kecamatan Prambanan, Klaten, beberapa hari yang lalu.

Menyinggung tempat ibadah, kata dia, harus bersih dan terhindar dari kegiatan politik atau membahas tentang isupolitik. Hal ini dibutuhkan kesadaran maupun peran aktif dari para tokoh agama, pengelola tempat ibadah untuk selalu mengkontrol aktifitas para jamaahnya. Dengan demikian jika terjadi hal yang dapat merenggangkan hubungan antar jamaah dapat segera diatasi.

 “Kemungkinan ada di satu jamaah masjid, gereja itu ada beberapa caleg, untuk itu hendaknya saling menghormati dan menjaga kebersamaan agar tidak terjadi perpecahan," kata Asrofi.

Dia mengatakan, berdasarkan data dari FKUB Klaten saat ini di Kabupaten Klaten, dari total jumlah penduduk Klaten sekitar 1,3 juta orang beragam Islam, 42 ribu orang beragama Katolik, 38 ribu orang merupakan Protestan, 12 ribu orang dari Hindu, 400 ribu orang beragama Budha dan puluhan orang dari Khonghucu.

“Klaten memang beragam untuk itu kondusifitas harus tetap terjaga, jangan sampai momentum pesta demokrasi ini justru dapat memecah belah kesatuan umat," pungkasnya. (Jaka) 

(wd)