Solotrust.com – Dari Super Junior hingga BTS, irama Latin kini bisa kita dengarkan dalam lagu-lagu mereka. Super Junior pada 9 Oktober lalu baru saja merilis album spesial bertajuk “One More Time”. Album tersebut merupakan album Latin-Pop pertama Suju yang berisi 5 lagu dengan vibe Latin.
Lagu utama dalam album tersebut bertajuk “One More Time (Otra Vez)”, yang dinyanyikan Super Junior bersama grup asal Meksiko, Reik. Lagu tersebut adalah lagu Latin Pop dengan Reggaeton rhythm.
Paska dirilis, “One More Time” berhasil menduduki peringkat 1 dalam chart iTunes Top Album di 25 negara, termasuk negara-negara Amerika Latin seperti Argentina, Meksiko, Kolombia, Bolivia, Ekuador, Chili dan Peru.
Sebelumnya, “Lo Siento” yang dirilis Suju November 2017 lalu telah menandai langkah Super Junior untuk masuk ke dalam pasar Amerika Latin. Lagu tersebut berhasil menjadi lagu K-POP pertama yang masuk dalam chart Billboard Latin Digital Song Sales, yakni debut pada peringkat 13.
Pada April lalu, Suju juga sukses menggelar tur di Amerika Latin dengan mengunjungi 4 negara yakni Argentina, Peru, Chili dan Meksiko.
Terkait rilisnya “Lo Siento”, leader Super Junior yakni Lee Teuk seperti dikutip dari Billboard mengungkapkan, “Seperti yang kalian tahu, baik K-POP dan Latin pop dicintai di seluruh dunia, sehingga kami mendapatkan ide untuk berkolaborasi setelah memikirkan bagaimana menyenangkan fans kami di seluruh dunia.”
“Lo Siento” sendiri diciptakan oleh penyanyi dan penulis lagu Amerika Leslie Grace dan Play-N-Skillz. Lagu tersebut bisa masuk chart Billboard Latin Digital Song Sales karena menggunakan 3 bahasa sekaligus yakni Spanyol, Korea dan Inggris.
Super Junior memang diketahui memiliki penggemar yang besar di Amerika Latin. Analaura Burgos, salah satu fans yang mendatangi konser “Super Show 7” di Argentina pun mengungkapkan kesannya pada SuJu yang merilis lagu berirama latin.
“Aku sangat menyukai baik K-POP maupun Latin pop, dan lagu terbaru Super Junior sangat bagus. Aku menyukai bagaimana artis-artis mencoba subgenre berbeda dalam K-POP. Kamu akan selalu bisa menemukan grup yang cocok dengan selera musikmu,” katanya sebagaimana dikutip dari JoongAng Daily, Jumat (19/10/2018).
Untuk BTS sendiri, lagu “Airplane Pt.2” dari album “Love Yourself: Tear” diketahui bernuansa Latin. Album tersebut sukses besar secara internasional dengan berhasil menempati peringkat pertama chart Billboard 200. Itu adalah kali pertama grup K-POP memuncaki chart album Billboard.
Jauh sebelum menjadi bintang sebesar sekarang, BTS pun telah mengunjungi Amerika Latin pada 2014 silam, tepatnya di Sao Paulo, Brazil. BTS pun sangat terkejut kala itu karena fan meeting yang mereka lakukan mendapatkan antuasisme yang begitu besar dari publik setempat.
Tiga tahun kemudian, yakni pada “Wings Tour” tahun 2017 di Santiago, Chili, semua tiket yang berjumlah 12.500 pun diketahui sold out hanya dalam 2 jam.
“Aku menjadi fans berat BTS ketika temanku memperkenalkan mereka padaku pada 2015. Aku sangat menyukai dance mereka dan lagu-lagu hip hop mereka. Saat ini, BTS adalah satu diantara artis K-POP yang paling populer di Amerika Latin. Kadang, aku mendengar lagu mereka diputar di radio lokal. Itu adalah hal yang sangat jarang terjadi, mereka tidak biasanya memutar lagu dari penyanyi luar negeri,” kata Camila Figueredo dari Uruguay, yang juga dikutip dari JoongAng Daily.
Agak berbeda dari Super Junior dan BTS yang merilis lagu berirama Latin, tahun ini GOT7 yang merilis album studio ketiga mereka “Present: YOU” turut menyertakan versi Bahasa Spanyol dari lagu utamanya.
“Lullaby” yang merupakan lagu utama dalam album tersebut dinyanyikan dalam 4 bahasa yakni Korea, Inggris, Cina dan Spanyol, dengan tujuan untuk bisa mencapai pendengar yang lebih luas di dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak penutur Bahasa Spanyol di Amerika Selatan.
“Mereka (fans) menyukai lagu-lagu dalam Bahasa Korea, namun kami pikir penting untuk bisa berkomunikasi dengan mereka dalam bahasa mereka,” kata JinYoung, salah satu anggota GOT7 dalam perilisan “Present:YOU” sebagaimaan dikutip dari Yonhap.
Rilisnya album ini sendiri mengikuti tur dunia GOT7 di 17 kota besar di Asia, Eropa, Amerika Utara dan tentu saja Amerika Selatan.
Lebih dari 20 tahun terakhir, K-POP memang dengan cepat mengembangkan sayapnya ke berbagai region di dunia, termasuk Asia, Amerika Serikat dan Timur Tengah. Setelah menembus pasar-pasar tersebut, ekspansi pun mereka kembangkan ke Amerika Latin. Tak hanya dengan merilis lagu yang mengandung irama Latin, artis-artis K-POP juga berkolaborasi dengan artis lokal dari sana.
K-POP sendiri mulai menjadi fenomena di Amerika Latin pada awal tahun 2010an dimana idol group MBLAQ mengunjungi Brazil untuk menjadi juri dalam sebuah K-POP dance cover festival pada 2012. Kemudian, grup JYJ juga diketahui melakukan tur di Chili dan Peru. Setahun kemudian, SM Entertainment pertama kali mengirim Super Junior ke Brazil, Argentina, Chili dan Peru untuk tur “Super Show 5”.
Saat ini, semakin banyak artis K-POP yang menggunakan irama Latin dalam lagu-lagu mereka. NCT127 yang baru saja kembali dengan album studio pertama mereka juga bertajuk “Regular: Irregular” juga menggunakan irama Latin yang dipadu dengan trap untuk lagu utama mereka “Regular” dari NCT127.
Ya, fenomena ini bisa kita lihat sebagai bagaimana K-POP menunjukkan keinginan mereka merangkul genre lain untuk bisa lebih terkoneksi dengan pendengar dari seluruh dunia, termasuk Amerika Latin. (Lin)
(wd)