SOLO, solotrust.com - Terkait peristiwa kebakaran Pasar Legi Solo pada Senin (29/10/2018), PT PLN (Persero) Area Surakarta ungkap kerugian capai puluhan juta rupiah.
Manajer Area PLN Surakarta Mundhakir, menerangkan hal tersebut masih prediksi awal sebab pihaknya belum masuk ke dalam pasar.
"Dari data kami, ada 104 kios di Pasar Legi yang menjadi pelanggan PLN. Dengan rata-rata pembayaran setap bulannya sekitar Rp1,5 juta - Rp 2 juta," ujarnya.
Berdasar pengamatan PLN, terdapat sekitar 79 kabel sambungan rumah (SR) / Kwh meter yang terbakar. Sebagian besar, merupakan pelanggan daya 450 VA.
Adapun masing - masing aset dari pelanggan 450 VA ini sebesar Rp 600 ribu. Sehingga, kalkulasi kerugian minimal Rp 47,4 juta.
Saat terjadi kebakaran, petugas PLN langsung melakukan pengecekan kabel Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), dan trafo.
Pihaknya juga mematikan sambungan listrik di kawasan kebakaran, dan sebagian dipindahkan ke jaringan yang lain. Setelah aman, listrik baru dinyalakan kembali.
Dugaan sementara, kebakaran di Pasar Legi terjadi akibat konsleting listrik.
Sebagai antisipasi, pihaknya mengimbau masyarakat / pelanggan melakukan pemasangan instalasi listrik sesuai standar. Pemasangan instalasi listrik harus dilakukan petugas profesional.
Pelanggan menghubungi PLN lebih dulu. Lalu PLN akan memberikan info ke Biro Instalasi. Setelah listrik dipasang, akan diuji oleh Lembaga Inspeksi Teknik.
"Kemudian diterbitkan SLO dan baru diserahkan kepada PLN," jelasnya.
Dalam waktu tertentu, juga harus dilakukan pengecekan instalasi listrik oleh petugas profesional. Idealnya, pengecekan instalasi listrik dilakukan sekali dalam kurun waktu 10 tahun. (Rum)
(wd)