SOLO, solotrust.com - Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo menyayangkan sudut pandang masyarakat yang salah kaprah menilai bila desain penataan koridor Jendral Sudirman memuat unsur agama tertentu. Kapolresta mengilustrasikan kepada awak media sebuah alat tulis yang dilihat dari sisi letak pandang yang tak utuh.
“Saya imbau masyarakat tidak terporovokasi dan lebih bijak untuk melihat suatu permasalahan bukan dari sudut pandang dari yang sempit untuk mensikapi permasalahan, mari kita jaga kondusifitas kota Surakarta,” kata Ribut kepada wartawan di Balai Kota Surakarta, Rabu (16/1/2019)
Oleh karena sebagai penegak hukum, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu berbau Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA). Ia menegaskan tidak ada niat dari kegiatan pembangunan dan penataan kota yang menjurus kea rah SARA.
“Energi kita jangan dihabiskan untuk hal-hal seperti itu. Masih banyak tugas kita kedepan yang harus kita kerjakan,” kata Kapolresta.
Sementara itu, Komandan Kodim 0735/Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan mengatakan, bahwa kondusifitas dan keamanan kota Solo bukan hanya menjadi tanggung jawab aparatur negara saja. Akan tetapi memerlukan dukungan dari masyarakat.
“Mari kita menjaga kondusifitas jangan undersertimate. Kota Solo ini milik seluruh lapisan masyarakat, semua harus bertanggung jawab. Apa yang disampaikan pemerintah, budayawan, ulama mari kita dukung agar masyarakat menerima berita yang benar,” sambung Dandim. (adr)
(wd)