Hard News

Ditemukan Zona Sesar 35 Kilometer Sumber Gempa Maluku

Sosial dan Politik

27 Januari 2020 02:03 WIB

Ilustrasi.


AMBON - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan zona yang diduga sesar utama penyebab gempa yang mengguncang tiga wilayah di Maluku pada 26 September 2019. Temuan didapat setelah pemantauan selama dua bulan, 18 Oktober - 15 Desember 2019.



Ahli gempa yang juga dosen Program Studi Teknik Geofisika ITB, Zulfakriza, memberi konfirmasi atas temuan zona duga sesar sepanjang 35 kilometer tersebut. Dia menjelaskan, zona teridentifikasi kelurusan dengan arah Utara-Selatan dari Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), hingga Selat Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

"Dari analisa data hasil pengamatan distribusi lokasi hiposenter (pusat) gempa susulan menunjukkan potensi zona duga sesarnya meliputi wilayah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB)," katanya, Sabtu (25/1/2020).

Selain zona duga sesar utama, teridentifikasi juga beberapa zona duga sesar sekunder di sebelah Timur Pulau Ambon dengan arah Timur Laut - Barat Daya (NE-SW) dan Barat Laut-Tenggara (NW-SE). "Khusus sesar-sesar sekunder ini, lokasi dan arahnya sesuai dengan identifikasi zona sesar dari Peta Geologi 1993," katanya lagi.

Zulfakriza menjelaskan, pemantauan selama dua bulan menggunakan 11 unit seismograf dari ITB. Mereka memasangnya di Pulau Ambon (empat unit), Pulau Haruku (satu unit), Pulau Saparua (dua unit), serta empat unit lainnya di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Jumlah itu ditambah empat unit seismograf permanen milik BMKG.

Berdasarkan hasil pemantauan, jumlah data gempa susulan yang terekam dalam periode tersebut sebanyak 1.778 kali. Jika dijumlah dengan data gempa susulan sejak 26 September hingga 18 Oktober, yang merupakan awal pemasangan seismograf tambahan, maka total gempa susulan sebanyak 3.462 kali.

Data Antara, gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan SBB pada 26 September 2019 menimbulkan kepanikan dan trauma masyarakat. Sebanyak 2.712 unit rumah mengalami rusak berat, 3.317 unit rusak sedang dan 6.108 unit rusak ringan akibat lindu itu. #teras.id

(wd)