JAKARTA, solotrust.com- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengingatkan kepada pihak sekolah untuk mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam menyelenggarakan kegiatan, menyusul terjadinya musibah susur sungai yang menyebabkan ratusan siswa SMPN 1 Turi hanyut dan menelan 7 korban jiwa.
Baca: Siswa SMPN Turi Hanyut di Sempor: 7 Meninggal, 3 Belum Ditemukan
"Kami sangat berduka dengan peristiwa yang menimpa siswa-siswa SMPN 1 Turi, untuk selanjutnya kami minta sekolah untuk meningkatkan perhatian dan kesadaran atas keselamatan anak-anak kita," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ainun Naim, dalam pertemuan dengan para kepala sekolah menengah pertama dan madrasah ibtidaiah di Sleman, Sabtu (22/2/2020).
Ainun menekankan pentingnya sekolah menerapkan kehati-hatian dan memperhatikan peta risiko bencana di wilayah sekitar saat menyelenggarakan kegiatan untuk siswa.
"Seperti yang baru kita alami, adanya arus air yang deras, kemudian kita kenal gunung api, dan angin kencang," kata dia.
Selain itu, Ainun menyarankan pengurus sekolah memasang rambu-rambu keselamatan di lingkungan sekolah.
"Termasuk kalau ada pohon tinggi, lihat pengaturan sekitar sekolah soal keselamatan siswa," ujarnya.
Peristiwa hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi terjadi pada Jumat (21/2) sore. Sebanyak 249 siswa yang mengikuti kegiatan susur sungai terbawa arus sungai.
Sampai Sabtu pagi, ada 7 siswa yang ditemukan tewas dan tiga lainnya hilang. Sedangkan sisanya dinyatakan selamat meski ada yang mengalami luka-luka.
Atas tragedi Sungai Sempor itu, Ainun pun mengingatkan bahwa sekolah juga perlu mempertimbangkan jumlah pembina dengan jumlah siswa saat ada kegiatan.
"Hendaknya peristiwa ini menyadarkan kita, mungkin juga kaitannya jumlah siswa yang ikut aktivitas sesuai jumlah pembina. Juga pentingnya melibatkan ahli-ahli terkait," kata dia. #teras.id
(wd)