YOGYAKARTA , solotrust.com- Asrama Haji Transit Yogyakarta yang menjadi tempat karantina covid-19 hari ini mulai beroperasi, orang pertama yang menempatinya adalah mahasiswa asal Bengkulu berusia 28 tahun.
Mahasiswa ini sebelumnya ditolak kembali ke kosnya oleh sang pemilik, karena masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP). Ia mengalami gejala batuk dan sesak nafas setelah kontak dengan sejumlah temannya dari luar daerah, sementara mahasiswa ini juga punya riwayat pergi dari luar kota.
“Kamis dinihari sudah masuk satu mahasiswa yang mereka memang dari perjalanan ketemu dengan teman-temannya dari daerah merah dan mereka dicek kesehatan ada gejala ke arah itu lalu mereka akna kembali ke kos, oleh ibu kosnya tidak boleh.” Jelas Bupati Sleman Sri Purnomo.
Bupati Sleman mengapresiasi langkah pemilik kos yang menolak mahasiswa kembali ke kos untuk meminimalisir penularan. Selama diisolasi di asrama haji semua kebutuhannya akan ditanggung Pemkab Sleman.
“Ya betul, karena kalau kembali ke kos,kna kos itu crodit kalau diterima malah tidak bijaksana, ketika mereka tidak diterima itu saya memberikan apresiasi kepada ibu kosnya.” Terangnya.
Tempat karantina di Asrama Haji Transit Yogyakarta memiliki 42 kamar standar dengan kapasitas 72 tempat tidur, serta 121 kamar VIP. Selain untuk ODP dan PDP tempat ini juga disiapkan untuk tenaga medis yang tidak bisa pulang atau ditolak pulang ke kampungnya. (adam)
(wd)