JAKARTA, solotrust.com - Berawal dari keprihatinan terhadap nasib para petani kecil yang mengeluhkan tidak adanya akses untuk menjual hasil panen, Amanda Susanti Cole, wanita kelahiran Jakarta, 22 Juni 1990 berhasil mendirikan perusahaan start up bernama Sayurbox. Menariknya, brand ini menjadi salah satu solusi masyarakat untuk memutus mata rantai virus Covid-19 dengan berbelanja sayur lewat online.
Amanda tidak menyangka pada titik ini, perusahaan yang ia dirikan pada 2017 silam secara tidak langsung telah mendukung kebijakan pemerintah agar masyarakat tetap berada di rumah selama masa penyebaran pandemi Covid-19.
"Saya tidak sangka seiring berjalannya waktu, terlebih di dalam masa pandemi ini, Sayurbox juga memiliki peranan penting dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menyediakan kebutuhan masyarakat secara online dengan sekali klik, panen dan kirim tanpa repot keluar rumah dan tinggal #dirumahsaja," katanya, dilansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, kemenpora.go.id, Selasa (14/04/2020).
"Tim kami sedang berusaha sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tanpa mengecualikan keselamatan di lapangan yang harus bekerja keras untuk masyarakat yang #dirumahsaja," sambung Amanda.
Wanita kelahiran Jakarta, 22 Juni 1990 berkisah, Sayurbox berdiri pada 2017. Saat itu, dirinya sedang mengunjungi kebun salah satu keluarga dan berbincang dengan para petani yang mengeluhkan tidak adanya akses untuk menjual hasil panennya sehingga banyak terbuang.
"Dari situlah tersetus ide untuk membuka suatu platform untuk membantu para petani memenuhi kebutuhan masyarakat di ibu kota," jelas Amanda.
Sayurbox bekerja dengan menjalankan konsep bisnis farm-to-table yang memungkinkan konsumen mendapatkan berbagai bahan segar dan produk berkualitas langsung dari petani dan produsen lokal. Amanda berharap dengan ide ini, ia dapat membantu menjaga keberlangsungan dan produktivitas para petani serta meningkatkan perekonomian petani ke arah lebih baik.
Seperti semua jenis usaha lainnya, Sayurbox juga menghadapi tantangan cukup besar dalam perjalanannya menjadi salah satu aplikasi belanja. Mengembangkan bisnis dengan hasil bumi sebagai produk utamanya, kerap kali Amanda dan tim dihadapkan dengan berbagai situasi tak terduga. Seperti kondisi cuaca yang membuat hasil panen tidak maksimal atau bahkan gagal panen.
Sementara itu, kualitas produk harus memenuhi standar yang telah dijanjikan kepada konsumen. Apalagi dengan sistem belanja Sayurbox yang mengusung konsep preorder. Namun, berkat konsistensi dan ketelatenan, Sayurbox mampu bertahan dan kian eksis di kalangan para pecinta belanja online. Amanda bahkan mengaku senang dengan kemajuan Sayurbox hingga kini.
Sejak awal berdiri hingga kini, Sayurbox terus berkembang agar dapat menjangkau petani daerah di seluruh Indonesia lebih banyak lagi. Amanda mengaku masih masih banyak petani di daerah terpencil butuh bantuan untuk mendistribusikan hasil panennya langsung ke konsumen.
Ia membuka kesempatan seluas-luasnya untuk bermitra dengan Sayurbox, sepanjang produk yang dipasarkan sesuai standardisasi perusahaan. Saat ini, Amanda dan tim tengah mengupayakan pengembangan area di luar Jabodetabek, dimana terdapat banyak permintaan pengiriman.
(redaksi)