JAKARTA, solotrust.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan dukungan penanganan darurat ke empat wilayah berpotensi terdampak letusan Gunung Merapi. Bentuk dukungan berupa bantuan logistik dan sumber daya untuk penguatan penanganan darurat keempat wilayah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, menyampaikan BNPB telah menyalurkan masker sebanyak 100 ribu buah ke empat kabupaten, yakni Kabupaten Sleman, Magelang, Klaten, dan Boyolali. Setiap kabupaten mendapatkan bantuan masker 25 ribu buah. BNPB juga mengirimkan lampu air garam sebanyak 216 buah untuk penerangan darurat.
"Sejumlah personel diterjunkan untuk memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) empat kabupaten. Pendampingan tersebut lebih memfokuskan pada pengorganisasian pos komando yang dibutuhkan pada kondisi sekarang. Selain itu, BNPB juga terus berkoordinasi dengan BPPTKG, BTTKL, BPBD dan kelompok sukarelawan dalam kesiapsiagaan menghadapi antisipasi potensi erupsi Gunung Merapi," paparnya, dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Senin (16/11/2020).
Latihan di atas meja atau tabletop exercise (TTX) dan tactical floor game (TFG) sedang dipersiapkan dengan melibatkan pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten dan provinsi. Penyelenggaraan TTX akan dilakukan 17 hingga 19 November 2020 di Yogyakarta.
Raditya Jati mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan TTX untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan terkait sistem penanggulangan kedaruratan bencana, melibatkan multipihak dalam mengantisipasi dampak skenario terburuk erupsi Merapi.
"Tujuan selanjutnya, yakni mendapatkan masukan untuk rancangan rencana kontingensi dan atau rencana operasi dan prosedur tetap daerah, khususnya saat pandemi Covid-19 masih berlangsung," tambah dia.
Sementara itu, data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per 15 November 2020, pukul 22.00 WIB, mencatat total warga dievakuasi sebanyak 1.831 jiwa. Sebagian besar warga merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas maupun warga sakit. Jumlah penyintas terbesar di Kabupaten Magelang dengan jumlah 828 jiwa, Boyolali 401, Klaten 388 dan Sleman 214.
(redaksi)