Hard News

Hebatt..! Sempat Dibully, Anak Tukang Rosok ini Jadi Jawara Dalang Cilik

Jateng & DIY

19 April 2021 16:37 WIB

Gabriel Sananta Putra saat beraksi memainkan wayang kulit.

KARANGANYAR, solotrust.com- Kondisi ekonomi orang tua yang hanya tukang rosok dan jualan hik angkringan tak menyurutkan Gabriel Sananta Putra memperdalam kemampuannya dalam mendalang. Ini dibuktikan oleh Gabriel menjadi juara 1 kategori sabetan terbaik dan juara II kategori umum dalam lomba dalang cilik (dacil) se-Soloraya, yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo beberapa waktu lalu.

Anak pasangan dari Joko Sudarmanto dan Suryanti yang beralamat di Dusun Watuburik, Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo ini mulai menyukai wayang dari kelas 4 SD. Awalnya Gaby demikian dia disapa belajar wayang dari youtubenya dalang almarhum Seno Nugroho. Dari melihat aksi wayang di youtube tersebut, Gaby akhirnya meminta kepada ayahnya untuk membelikan wayang dari bahan karton untuk berlatih di rumah. Awalnya hanya dua tokoh pewayangan yang dibelikan sang ayah, yaitu tokoh wayang Buto. Bukan hal yang gampang bagi Gabriel Sananta Putra yang sekarang ini genap berusia 13 tahun dan  kelas 6 SD untuk mengembangkan minatnya untuk mahir mendalang.



Kondisi ekonomi orang tuanya tak mendukung baginya untuk memperdalam kemampuannya mendalang. Namun dirinya berkemauan keras dari hasil uang sakunya, Gaby satu demi satu beli tokoh pewayangan yang terbuat masih dari karton, hingga akhirnya tokoh pewayangan yang baku sudah dimilikinya untuk berlatih di rumah. Untuk mengembangkan bakat untuk lebih baik lagi, akhirnya Gaby ikut beberapa sanggar wayang cilik. Kemahiran itu tidak didapatkan dengan mudah, apa lagi dia juga bukan berasal dari keluarga yang secara tradisi lekat dengan kesenian, terutama wayang kulit.

“Dapat uang fitrah datang ke pembuat wayang di Wonogiri yang karton itu beli banyak satu kotak, terus dibuat mainan lagi.” Ujarnya, Senin (19/4/2021).

Banyak kendala yang harus dihadapinya untuk mewujudkan obsesinya mahir mendalang. Gaby beberapa waktu yang lalu mengikuti lomba Dacil se-Soloraya  yang digelar oleh Disbudpar Kota Solo. Acara yang digelar di Ndalem Joyokusuman ini Gaby berhasil menjadi juara 5 besar dan di seleksi kembali, akhirnya gabi menjadi juara I kategori sabetan wayang dan juara II kategori umum dalang cilik se-Soloraya. Uang dari hasil juara tersebut dibelikan wayang kulit satu set untuk lebih semangat lagi berlatih di rumahnya. Gaby berkeinginan menguri nguri budaya Jawa dengan mengembangkan bakatnya menjadi dalang cilik.

“Nyelengi terus akhirnya bisa beli yang kulit.” Tuturnya.

Sementara itu sang ayah Joko Sudarmanto mengatakan, dirinya hanya bisa memberikan suport ke anaknya agar bisa mengembangkan bakat yang dimilikinya. Meski kondisi perekonomian keluarga juga menjadi salah satu ganjalan untuk pengembangan bakat Geby. Berkali kali dirinya di bully orang, namun dirinya optimis terhadap kemampuan dan bakat anaknya akan menjadi dalang yang terkenal nantinya.

“Saya ngomong sama Geby bolak-balik, udah ya kak kalau ini cuma buat mainan sudahlah berhentilah, ayah malu ayah sadar kapasitas, ayah itu siapa? Tapi kalau kamu mampu ya tunjukkan kepada mereka, buat prestasi, dan dia sanggup.” Kata Joko.

Sebagai orang tua sangat bangga dan bersyukur pada event lomba beberapa waktu yang lalu, Gaby bisa menyabet juara.  Bagi Joko ini bisa ditunjukkan kepada semua orang yang membullynya bahwa anaknya bisa berprestasi.

Dirinya berpesan kepada anaknya jangan sombong dan jangan berpuas diri, dan jadilah anak yang bisa dibanggakan kedua orang tuanya. (joe)  


(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya