Solotrust.com - Blangkon adalah penutup kepala tradisional Jawa yang telah menjadi salah satu simbol budaya Indonesia. Lebih dari sekadar aksesoris, blangkon mencerminkan kekayaan filosofis dan nilai-nilai terkandung dalam budaya Jawa.
Nah, untuk mengenal lebih jauh makna filosofis di balik blangkon, simak ulasan berikut, disarikan dari berbagai sumber.
1. Simbol Identitas Budaya
Blangkon bukan hanya sekadar topi, namun juga lambang identitas budaya yang kuat. Bentuknya khas dan motifnya beragam memperlihatkan kekayaan warisan budaya Jawa yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
2. Kesederhanaan dan Kehalusan
Kendati sederhana dalam desainnya, pembuatan blangkon membutuhkan keahlian dan ketelatenan tinggi. Ini menggambarkan nilai-nilai kesederhanaan dan kehalusan dalam kehidupan di mana keindahan bisa ditemukan dalam hal-hal sederhana.
3. Harmoni dengan Alam
Blangkon terbuat dari bahan alami seperti kain katun atau sutra dan terinspirasi oleh bentuk alam, seperti gunung atau bunga. Ini menggambarkan harmoni antara manusia dan alam, serta keinginan untuk hidup sejalan dengan prinsip keberlanjutan.
4. Simbol Keadilan Sosial
Dalam budaya Jawa, blangkon juga melambangkan kesetaraan dan keadilan sosial. Sejak zaman dahulu, blangkon dapat dikenakan siapa pun tanpa memandang status sosial atau ekonomi. Hal ini mencerminkan nilai-nilai egaliterisme yang dianut masyarakat Jawa.
5. Warisan dan Kebanggaan
Bagi banyak orang Jawa, blangkon adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya mereka. Mengenakan blangkon adalah cara untuk menghormati warisan nenek moyang dan merayakan kebanggaan budaya Jawa.
Jadi, blangkon bukan hanya sekadar aksesoris, dengan memahami makna di balik blangkon, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya Jawa dan merenungkan nilai-nilai terkandung di dalamnya. (Yusticia Tiara Maharani)
*) Berbagai Sumber
(and_)