SOLO, solotrust.com - Jumlah pengunjung Taman Balekambang Solo mengalami peningkatan sejak diperbolehkannya usia rentan seperti anak di bawah usia lima tahun (Balita) mengunjungi tempat wisata. Pada Senin (31/05/2021), Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengeluarkan SE Wali Kota Nomor 067/1653 mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro terbaru.
Hal ini menjadi lampu hijau bagi berbagai kalangan usia untuk mendatangi area publik seperti mal dan tempat wisata. Taman Balekambang sendiri mulai menerima pengunjung selang dua hari setelah SE dikeluarkan.
“Kan dua hari setelah SE baru saya buka untuk itu (balita). Karena Pak Wali Kota sudah komitmen ya kami buka,” terang Kepala Subag TU Taman Balekambang, Nina Herlina saat ditemui di kantornya, Kamis (10/06/2021).
Nina mengatakan jika sebelum ada SE, pengunjung hanya berkisar di angka ratusan. Namun, sekarang pengunjung mencapai 1500 saat weekend alias akhir pekan.
“Sebelumnya hari biasa paling 150 sampai 200, kalau Sabtu-Minggu di antara 500 sampai 700 pengunjung. Setelah ada SE itu mencapai 1500-an ya. Sekarang hari biasa bisa mencapai 400 sampai 600 ya. Sabtunya kemarin baru 1200, Minggunya yang paling banyak itu hampir 2000-an,” ujarnya.
Saat pandemi dan masyarakat rentan masih dilarang pergi ke tempat wisata, pengunjung Taman Balekambang kebanyakan remaja. Namun, sekarang pengunjung meningkat karena yang datang bukan hanya satu dua orang saja, melainkan keluarga.
Meskipun telah dibuka untuk berbagai kalangan, di objek-objek tertentu pengunjungnya masih dibatasi. Pertunjukan Ramayana yang biasanya ditonton sekira 2500 orang, kini dibatasi hanya 350 orang saja. Selain itu, Ketoprak juga dibatasi dengan seratus orang penonton saja.
“Karena ini di indoor ya, tempatnya tertutup, AC juga kan, takutnya virusnya itu, walaupun sebelum dan sesudah acara tempatnya kami sterilkan,” tuturnya.
Pengunjung asal Semanggi, Nimas beserta ibu dan adiknya berusia tiga tahun berkunjung ke Taman Balekambang. Namun terkait peraturan mengenai sudah diperbolehkannya balita pergi ke tempat wisata, dirinya tak mengetahui. Nimas dan keluarga berkunjung setelah melihat ada anak kecil masuk ke Taman Balekambang.
Selain itu, pengunjung asal Boyolali, Taufik juga mengajak istri serta anaknya berusia dua tahun jalan-jalan di Taman Balekambang.
“Belum tahu sih kalau anak kecil sebelumnya nggak diperbolehkan masuk Balekambang. Cuma dapet info katanya boleh yang penting anaknya dikasih masker,” paparnya.
Berbeda dengan pengunjung asal Kentingan, Candra. Dirinya mengaku mengetahui adanya pelarangan balita masuk tempat wisata sebelumnya. Ia juga mengetahui jika sudah ada aturan yang memperbolehkan. Candra mengajak anaknya berusia empat tahun ke tempat publik setelah ada peraturan tersebut.
“Iya peraturan yang dulu kan nggak memperbolehkan balita masuk mal dan tempat wisata ya, tapi yang terbaru sudah boleh, jadi saya ajak anak ke sini. Kalau yang tempatnya terbuka saya nggak apa-apa ya karena sirkulasinya lancar, tapi kalau di mal sama tempat-tempat tertutup belum berani,” jelasnya. (Azizah/Azmi)
(and_)