Serba serbi

Jubir Covid-19: Tren Tempat Tidur Turun Jadi Parameter Baik

Kesehatan

6 Agustus 2021 14:01 WIB

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi (Dok. covid19.go.id)

JAKARTA, solotrust.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mencatat adanya penurunan tren penggunaan tempat tidur. Tentunya tren ini berarti Bed Occupancy Ratio (BOR) menurun dan menjadi salah satu parameter baik.

Kendati demikian tetap perlu diidentifikasi penyebab penambahan kematian dalam beberapa pekan terakhir. Siti Nadia Tarmizi memaparkan, per 2 Agustus 2021 sekira 77 ribu kasus aktif dirawat di rumah sakit, baik di tempat tidur, isolasi, maupun ICU isolasi dari total 500 ribu lebih kasus aktif.



Hal ini berarti lebih dari 80 persen kasus aktif ada di masyarakat, baik yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri maupun isolasi di tempat yang sudah ditentukan pemerintah daerah setempat.

Menurutnya, berdasarkan hasil evaluasi program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kematian terjadi ketika pasien baru sampai di UGD karena keterlambatan mengenali tanda kegawatan dan terlambat melakukan rujukan.

Selain itu, kematian terutama terjadi pada kelompok pasien berusia lanjut. Oleh karenanya, untuk menekan angka kematian perlu dilakukan pemantauan isolasi. Penentuan apakah seseorang dapat menjalani isolasi mandiri atau terpusat harus dilakukan tenaga kesehatan, sehingga jika muncul tanda kegawatan dapat segera dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Perlu dipastikan pula kontak erat, terutama kontak erat berisiko tinggi menjalani karantina minimal lima hari serta entri dan exit test, ditambah dengan memperkuat sistem rujukan sampai ke level terkecil seperti RT/RW.

“Ingat bila gejala sesak muncul saat kita melakukan isolasi mandiri segera ke fasilitas isolasi terpusat dan jangan ditunda,” ujar Siti Nadia Tarmizi.

Ditambahkan, evaluasi akan terus dilakukan dan masukan kepada pemerintah sangat diharapkan. Dia menekankan, hal terpenting adalah kolaborasi dari semua pihak, mulai level individu, tingkat RT/RW, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai di tingkat nasional, bahkan global untuk saling mendukung upaya penanganan pandemi lebih baik.

Dalam kesempatan itu, Siti Nadia Tarmizi juga terus mendorong upaya percepatan vaksinasi untuk mencapai kekebalan kelompok. Saat ini 90,8 juta vaksin telah terdistribusi dan ada 3 juta yang akan dikirimkan pekan ini serta 6,9 juta stok yang juga dipersiapkan untuk dikirim.

Total 100,9 juta vaksin beredar di mana stok di daerah berjumlah 19 juta dosis. Pihaknya juga memastikan pada Agustus akan ada stok vaksin tersedia sebanyak 82,3 juta dosis.

Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat untuk tidak ragu divaksin sesuai jadwal ketersediaan vaksin di daerah.

“Jangan takut jika di-tracing dan lakukan testing sesuai arahan petugas kesehatan. Covid-19 jangan dianggap sebagai aib dan jangan dikucilkan. Mari kita berikan dukungan pada warga yang positif dan yang sedang menjalankan karantina. Bersama kita bisa menghadapi pandemi ini,” ujarnya. (elv)

(and_)