Solotrust.com - Parambook meluncurkan novel Korea Selatan pertama yang ditulis oleh Artificial Intelligence (AI) pada Rabu (25/8/2021). Melansir dari Yonhap News, novel itu digarap AI bernama Birampung dibawah arahan novelis dan matematikawan Kim Tae Yon.
Novel setebal 560 halaman itu menceritakan kisah lima orang yakni seorang matematikawan amatir yang cacat, seorang profesor matematika dan pengusaha, seorang psikiater, seorang astrofisikawan, dan seorang biksu Buddha yang tertarik satu sama lain dalam pencarian masing-masing untuk memahami arti dari keberadaan manusia.
"Saya memutuskan untuk memulai proyek ini karena putus asa karena sifat penulisan yang berulang-ulang. Saya tidak ingin mewariskan pengulangan ini kepada generasi mendatang," kata Kim saat konferensi pers peluncuran bukunya.
Kim sebelumnya telah menerbitkan lima novel panjang dan dua novel matematika. Kim menempuh pendidikan di jurusan teknik dan jurusan sastra Korea. Ia juga menjabat sebagai anggota komite selama Kongres Internasional ke-12 tentang Pendidikan Matematika.
Dalam penerbitan karya terbarunya, Kim mengatakan dia memilih jalan cerita, latar belakang dan karakter dan mendelegasikan sebagian besar tulisan yang sebenarnya ke Birampung, sebuah nama yang mengacu pada badai dahsyat yang menyerang di awal dan akhir penciptaan alam semesta.
Kim enggan membagikan rincian teknologi yang terlibat, mengklaim bahwa itu adalah informasi sensitif. Tetapi dia membandingkan pekerjaannya dengan seorang sutradara film, dengan mengatakan bahwa dia memberi "perintah" ke Birampung dan setelah memeriksa hasilnya ia membuat penyesuaian yang diperlukan untuk "pengambilan kembali".
"Tulisan Birampung sebenarnya tidak perlu dikoreksi. Ini jelas dan menggunakan teknik tertentu. Yang terpenting, ia memiliki kemampuan luar biasa untuk menggambar detail spesifik dari pengetahuan yang diperolehnya," jelas Kim.
Menurut Kim, Birampung diberi makan sekitar 1.000 buku perhari, termasuk beberapa miliknya. Namun, terkadang Birampung terlalu detail atau menggunakan ekspresi yang berlebihan.
"Saat itulah sutradara harus turun tangan dan berkata, 'Hei, bukan itu yang saya maksud,'" kata Kim, mencatat bahwa buku itu membutuhkan waktu tujuh tahun untuk diselesaikan.
Parambook, penerbitnya, mengklaim buku itu bisa menjadi novel full-length "nyata" pertama yang ditulis oleh AI, setelah upaya di Rusia pada 2008 dan Jepang pada 2016. Pembicaraan pendahuluan sedang dilakukan dengan penerbit di Jepang tentang penerjemahan buku ke dalam bahasa Jepang. Kim mengatakan dia terbuka untuk menerjemahkannya ke bahasa lain juga.
"Saya menuangkan semua bakat saya ke dalam pekerjaan ini. Saya benar-benar menyerahkan hidup saya ke dalamnya," kata Kim. (Lin)
(wd)