JAKARTA, solotrust.com - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Herwyn JH Malonda menyampaikan isu-isu krusial pemilihan kepala daerah (Pilkada) perlu diantisipasi. Salah satunya kecanggihan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Menurut Herwyn JH Malonda, penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) harus jeli dalam beradaptasi dengan teknologi informasi. Pasalnya dengan AI semua hal bisa dipalsukan atau dibuat seperti asli.
"Misal saya bicara sekarang ini, bisa saja yang tersampaikan ke publik narasi yang berbeda. Itu bisa terjadi, kami coba mengantisipasi hal tersebut dengan jeli," kata Herwyn JH Malonda saat menyampaikan arahan Rapat Dalam Rangka Fasilitasi dan Koordinasi Dukungan Pilkada Serentak 2024, Rabu (05/06/2024), dilansir dari laman resmi Badan Pengawas Pemilihan Umum, bawaslu.go.id.
Dia berharap, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga membantu untuk mendesain penguatan penggunaan teknologi informasi sehingga diperlukan adaptasi oleh pihak yang berkontestasi serta Bawaslu dalam proses mengawasi.
"Harus hati-hati memang atas kecanggihan yang ada. Jadi jangan sampai dipergunakan secara tidak bertanggung jawab," tegas Herwyn JH Malonda.
Tak hanya itu, ia juga menyatakan kerap kali kecanggihan disangkutpautkan dengan isu hoax/disinformasi. Menurutnya, Bawaslu akan berupaya meningkatkan kapasitas untuk menelaah kebenaran suatu informasi, baik dengan aplikasi sistem informasi itu sendiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak.
"Kerja sama dengan stakeholder menekan persebaran isu hoax/disinformasi melalui kanal media sosial sangat diperlukan sebab jika tidak, dapat mengancam stabilitas kondisi politik," tukas Herwyn JH Malonda.
(and_)