Pend & Budaya

Audiensi, Gibran Tak Ingin SMK Jadi Pabrik Pencetak Pengangguran

Pend & Budaya

10 September 2021 12:01 WIB

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri forum audiensi bersama pelaku usaha, industri, dan dunia kerja di SMKN 2 Surakarta, Kamis (09/09/2021)

SOLO, solotrust.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri forum audiensi bersama pelaku usaha, industri, dan dunia kerja, Kamis (09/09/2021). Selain melakukan audiensi, Gibran juga meninjau langsung fasilitas penunjang pendidikan baru di SMKN 2 Surakarta hasil konsorsium beberapa perusahaan industri.

Sebelumya konsorsium perusahaan industri telah melakukan kerja sama membangun sarana dan prasarana penunjang fasilitas pendidikan. Adapun perusahaan itu, di antaranya PT Astra International, Sinarmas, Indofood, dan beberapa perusahaan lainnya.



SMKN 2 Surakarta menjadi salah satu sasaran pengembangan. Kerja sama ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

"Saya ingin adik-adik kita ini jangan sampai menganggur setelah lulus, SDM-nya memang harus bisa mengikuti perkembangan zaman," ujar Gibran Rakabuming Raka.

Lebih lanjut pihaknya mengatakan, salah satu strategi mencetak SDM berkualitas perlu ditunjang kerja sama dari perusahaan industri.

"Ini butuh uluran tangan kerja sama dari teman-teman yang ada di industri. Saya berharap SMK-SMK lain bisa disentuh. Kita nggak ingin SMK kita menjadi pabrik pencetak pengangguran," ujar wali kota Solo.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Wikan Sakarinto, mengungkapkan kerja sama konsorsium sejumlah perusahaan industri jangan hanya sampai pembangunan fisik infrastuktur, melainkan juga pendampingan peningkatan kualitas SDM.

"Beberapa industri membentuk konsorsium untuk SMK, jangan berhenti pada penguatan infrastuktur fisik, sehingga ini pancing bukan ikan. Kita tunggu nanti adik-adik yang belajar dengan fasilitas ini menghasilkan aplikasi mobile yang bisa dijual," tuturnya.

Wikan Sakarinto berharap dengan pembangunan fisik infrastruktur ini guru dapat lebih meningkatkan kreativitas untuk menghasilkan start up baru di  Indonesia.

"Lebih bagaimana menggerakkan ekosistem kreativitas dan bisa menghasilkan start up baru. Penyerapan tenaga kerja SMK, terus berkembang. Kita berharap nggak cuma bekerja, tapi dia bisa buat sturt up," tandasnya. (Imam Hatami)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya