Hard News

Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru

Nasional

6 Desember 2021 12:03 WIB

Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi dahsyat, Sabtu (04/12/2021) sore sekira pukul 15.00 WIB. (Dok. Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com – Pada Sabtu (04/12/2021) sore, Gunung Semeru berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas. Material vulkanik terpantau pada pukul 15.20 WIB mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Melansir laman resmi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Senin (06/12/2021), Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.



Catatan letusan terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah Timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960. Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya.

Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978 – 1989.

PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007, dan 2008. Pada 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yakni pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi Tenggara puncak Mahameru. Sementara karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi tiga hingga empat kali setiap jam.

Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru.

Saat ini Gunung Semeru berada pada status level II  atau ‘waspada’ dengan rekomendasi sebagai berikut.

Pertama, masyarakat, pengunjung, atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor Tenggara -  Selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Ketiga, perlu diwaspadai  potensi luncuran di sepanjang lembah  jalur awan panas Besuk Kobokan. Keempat, mewaspadai ancaman lahar di  alur sungai atau lembah berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Terkait perkembangan erupsi Gunung Semeru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memerhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam penanganan darurat erupsi. ***

(and_)

Berita Terkait

Dinobatkan sebagai Museum Tertua di Indonesia, Radya Pustaka Simpan Koleksi Bersejarah Kota Solo

Pura Mangkunegaran, Destinasi Wisata Bersejarah Tawarkan Keindahan dan Warisan Budaya Kota Solo

Menelusuri Sejarah Jawa melalui Museum-museum di Solo

Monumen Kresek, Tawarkan Keindahan Alam dan Wisata Sejarah Tragedi PKI di Madiun

Pesona Sejarah dan Keindahan Alam Taman Sari yang Memikat Wisatawan

5 Novel yang Wajib Dibaca, dari Sejarah Indonesia hingga Dunia Sihir

Awan Panas Letusan Gunung Merapi Setinggi 3 Kilometer

Letusan Merapi Pada 11 Mei Dengan 21 Mei Berbeda, Ini Penjelasan BPPTKG

GRAFIS:Ini yang Membuat Status Merapi Naik Ke Level 2

Hati-hati! Beredar Video Hoaks Letusan Gunung Merapi

Erupsi Freatik Gunung Merapi Tak Bisa Diprediksi

Ratusan Butir Petasan Disita Polisi di Purbalingga

Kapolda Sambangi Warga Terdampak Erupsi Merapi di Jrakah Selo

Kementan Kirim Pakan Ternak dan Pelet Konsentrat ke Peternak Selo Boyolali

Siswa SD di Lereng Merapi Selo Boyolali Dapat Trauma Healing dari Polri dan TNI

PMI Solo Berangkatkan Bantuan 2 Tangki Air Bersih untuk Warga Terdampak Erupsi Merapi

Erupsi Merapi, Kodam IV/Diponegoro Pastikan Prajurit Siap Siaga

Tim Gabungan Mulai Bersihkan Abu Vulkanik di 3 Desa Terdampak Erupsi

Heboh Joko Kendil, Penunggang Macan Putih Ramal Semeru Meletus

Road to Rakernas, IHGMA Sumbang Pengungsi Semeru Rp22 Juta

Syuting Sinetron di Pengungsian Semeru Dikecam, Rebecca Tamara Minta Maaf

Ajaib! Keluarga Pria Ini Berikut Rumah Seisinya Lolos dari Terjangan Erupsi Semeru

Sambangi Daerah Terdampak Erupsi Semeru, Baim Wong Ngaku Dapat Pelajaran Berharga

Peduli Semeru, Hings Poly Salurkan Puluhan Ribu Masker dan Hand Sanitizer

Berita Lainnya