Ekonomi & Bisnis

Kemendag Gandeng Sejumlah Pihak Tingkatkan Ekspor Produk UKM

Ekonomi & Bisnis

11 Desember 2021 10:47 WIB

Lokakarya "SMES’S ID Treasure Hunt" di Solo,10-11 Desember 2021. (Foto: Dok. Solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com - Kementerian Perdagangan mendorong pelaku usaha, khususnya usaha kecil, dan menengah (UKM) memanfaatkan pasar digital untuk menembus pasar ekspor serta memberikan pemahaman pentingnya keterampilan digital marketing dalam mengembangkan bisnis.

Untuk itu, Kemendag bekerja sama dengan Indonesia Direct, APDEI, APINDO, dan Universitas Sebelas Maret menggelar lokakarya dan penjajakan kesepakatan bisnis bertema "SMES’S ID Treasure Hunt" yang berlangsung secara luring di Solo, Jumat-Sabtu, 10-11 Desember 2021.



Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Morolop Nainggolan menjelaskan SMES’S ID Treasure Hunt adalah bukti nyata dukungan Kementerian perdagangan terhadap upaya penetrasi pasar melalui platform digital juga platform digital buatan daerah.

Dalam sambutannya, Marolop menyampaikan, di era digital ini, jumlah UKM yang memanfaatkan pemasaran secara digital dan menjadikannya sebagai salah satu media utama dalam perdagangan global semakin meningkat.

"Oleh karena itu, Kemendag bekerja sama dengan APDEI menghadirkan forum ini untuk menyampaikan pentingnya para UKM dalam memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produknya dalam rangka ekspor dan juga keterlibatan Universitas sebagai upaya menularkan entrepreneurship khususnya di bidang ekspor," ungkap Marolop, Jumat (10/12).

Kata Marolop, kondisi pandemi secara otomatis menyebabkan pembatasan di setiap negara sehingga mengharuskan untuk beralih dari perdagangan global kepada media digital.

Kendalanya, terjadi kelangkaan kontainer untuk pengiriman berskala besar. Sebagai salah satu solusi yang dianggap dapat menangani kendala tersebut adalah dengan mengekspor secara retail atau direct to customer.

"Ditjen PEN dengan Arise Plus Indonesia telah membuat kajian mengenai e-commerce, hasil kajian secara berkelanjutan akan disebarluaskan kepada para pelaku usaha. Kemendag juga secara langsung akan berkolaborasi dengan platform digital agar hasil kajian tersebut dapat langsung diterapkan secara nyata. Selain itu juga, pemanfaatan secara luas platform INAExport yang merupakan database resmi Kemendag dapat menjadi acuan buyer dan perwakilan perdagangan RI di luar negeri," papar Marolop.

Pihaknya mengapresiasi APDEI serta para pemangku kepentingan yang sedang mengkampanyekan tagar #PDEkspor sebagai upaya memberikan semangat kepada Indonesia untuk percaya diri melakukan ekspor melalui platform digital.

"Ekspor dapat dilakukan oleh semua pihak termasuk UKM secara muda dan dalam skala kecil sekalipun. Kemendag akan terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan penetrasi pasar produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) guna mendorong kinerja ekspor nasional," tutup Marolop.

Pada kesempatan terpisah Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan pertumbuhan ekonomi digital telah membuka peluang perdagangan secara global.

"Untuk itu, pelaku usaha, khususnya UKM harus memaksimalkan niaga elektronik untuk menembus pasar ekspor," ujar Didi.

Pada kesempatan ini, dilakukan penjajakan kesepakatan bisnis secara daring antara pelaku usaha dengan buyer pada sektor makanan dan minuman untuk memperluas jaringan serta membangun kerjasama dalam memasarkan produk-produk lokal ke pasar global.

Acara ini juga dihadiri Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Kemendag Hari Widodo, Fasilitator Perdagangan Kemendag Resti Diah Utami, Pendiri dan CEO Indonesia Direct Biyp Mukhsen Assegaf, Economic Research Myrdal Gunarto, GM Regional Team Leader Maybank Indonesia Ivonne Van Garling, UNS Sarjiyanto, BNI Asri Manggarsih dan Ketua Umum APDEI Hadi Lee. (rum)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya