SOLO, solotrust.com- Pada Februari 2018, Kota Solo mengalami inflasi sebesar 0,49% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,53. Angka itu lebih rendah dibanding Januari 2018 dengan inflasi 0,55%. Atau sedikit lebih tinggi jika dibanding bulan yang sama tahun lalu sebesar 0,48%.
Sedangkan laju inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2018 sebesar 1,05%. Dan year on year (yoy) yaitu Februari 2018 terhadap Februari 2017 mencapai 2,49%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, R Bagus Rahmat Susanto mengatakan dari 7 kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHKnya, 5 kelompok pengeluaran mengalami kenaikan.
"Yaitu kelompok bahan makanan naik 2,26%, kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau naik 0,10%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,02%, kelompok sandang naik 0,13%, dan kelompok kesehatan naik 0,31%," paparnya kepada media, Kamis (1/3/2018).
Sebaliknya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga turun 0,2 persen sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun 0,08%.
Adapun, komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi antara lain bawang putih, beras, pepaya, daging ayam ras, lele, nangka muda, jeruk, cabai rawit, pasta gigi, bahan pelumas/oli, cabe hijau, makanan ringan, air kemasan, daging sapi, bayam dan bensin.
Menurut Bagus, komoditas bensin mempunyai andil inflasi sebesar 3% meski kenaikannya hanya 0,95%. Hal itu terkait keputusan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (24/2/2018) untuk jenis BBM non-subsidi akibat pengaruh harga minyak mentah dunia. Kenaikan harga Pertamax di kisaran Rp 300 per- liter. Adapun harga Pertalite naik dari Rp 7.600 per- liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali jadi Rp 7.900 per- liter.
"Pertalite bobotnya tinggi sekali dibanding Pertamax karena konsumen banyak beralih ke sana setelah premium menghilang. Kalau perubahan tidak terlalu besar tapi karena bobot bensin tinggi, 3 persen lebih, ternyata berpengaruh ke inflasi. Berdasar survey biaya hidup, konsumsi masyarakat terhadap bensin cukup tinggi setelah beras. Walau baru seminggu naik, bobotnya udah kerasa," paparnya.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat besarnya inflasi di antaranya tarif angkutan udara, telur ayam ras, minyak goreng, sawi hijau, terong panjang, wortel, labu siam/jipan, keramik, salak dan kentang
Dari 6 kota di Provinsi Jawa Tengah yang dihitung angka inflasinya, pada Februari 2018 tercatat semua kota mengalami inflasi. Sedangkan dari 82 kota IHK nasional, 55 kota mengalami inflasi dan 27 kota deflasi. Kota Solo sendiri di peringkat ke 72 dari 82 kota yang dihitung inflasinya di seluruh Indonesia. (Arum)
(wd)