BOYOLALI, solotrust.com - Para petani sayur, terutama jenis wortel di lereng Gunung Merapi dan Merbabu di Selo, Boyolali memilih menahan diri untuk tidak memanen. Hal itu lantaran masuknya wortel dari luar daerah sehingga komoditas asal Selo tak laku dijual di pasaran.
Salah seorang petani di Selo, Boyolali, Sartono (41) mengaku, tanaman wortel miliknya terpaksa dibiarkan di ladang. Pasalnya, apabila dipanen tak laku dijual.
“Sementara ini biar di ladang dulu saja karena kalaupun dipanen kan juga tidak laku,” katanya saat ditemui solotrust.com, Minggu (27/02/2022).
Menurutnya, semenjak ada isu wortel dari luar daerah masuk ke pasar sayur di Cepogo, Boyolali, harga wortel anjlok drastis, bahkan tidak laku dijual.
“Infonya banyak datang wortel dari luar daerah. Saya kan cuma petani, tahunya kalau pas panen dijual. Kalau sebelumnya ya laku, sekilo terjual Rp3000 sampai Rp4000, tapi sekarang Rp1000 saja susah lakunya,” kata Sartono.
Dirinya berharap, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui dinas terkait mencarikan solusi agar hasil panennya dapat laku di pasaran seperti bulan-bulan sebelumnya.
“Semoga saja pemerintah Boyolali mendengar keluhan petani di lereng Merapi dan Merbabu. Kalau petani hanya bisa menanam dan menjual hasil panennya ke tengkulak,” harapnya.
Hal senada diungkapkan Widi (49), petani asal Selo. Ia mengaku, selama ada isu wortel masuk di pasar sayur Cepogo, para petani sayur di lereng Merapi dan Merbabu harus merugi jutaan rupiah.
“Kalau dihitung-hitung ruginya jutaan rupiah per orangnya atau petani wortel. Padahal berapa hektare ladang yang ditanami wortel siap panen pada bulan-bulan ini,” ucap Widi.
Diungkapkan, belum lama ini para petani melakukan aksi di Dinas Ketahanan Pangan Boyolali dengan membawa hasil panen wortel.
“Belum lama ini kami bersama petani lainnya melakukan aksi turun ke jalan di kompleks Pemkab Boyolali. Infonya akan diberi solusi,” kata dia lagi.
Widi berharap, dinas terkait di Boyolali maupun Jawa Tengah dapat membendung masuknya wortel dari luar daerah.
“Sebenarnya kalau wortel dari luar daerah itu disetop tidak boleh masuk ke Boyolali, dah selesai, tapi selagi wortel dari luar daerah masih bisa masuk ke Boyolali, ya sudah, petani di Selo gigit jari. Terbukti wortel jadi nggak laku seperti ini,” pungkasnya. (jaka)
(and_)