Ekonomi & Bisnis

Petani Wortel di Selo Menangis, Dinas Pertanian: Harus Berani Bersaing!

Ekonomi & Bisnis

1 Maret 2022 22:31 WIB

Kalangan petani wortel di Selo Boyolali menangis lantaran hasil panennya tak laku dijual. (Foto: Dok. solotrust.com/jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Kalangan petani wortel di Selo Boyolali menangis lantaran hasil panennya tak laku dijual. Sejumlah perwakilan petani sayur dan tengkulak di lereng Gunung Merapi dan Merbabu Selo Boyolali pun melakukan mediasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan serta dinas terkait lainnya di aula Kecamatan Selo, Selasa (01/03/2022).

Pertemuan antara perwakilan petani dan dinas terkait ini guna mencari solusi adanya isu wortel dari luar daerah masuk ke pasar sayur Cepogo Boyolali.



Sebelumnya, para petani sayur di Selo sempat turun ke jalan dengan menjual wortel di Kota Boyolali. Mereka juga mendatangi Dinas Ketahanan Pangan terkait hasil panen sayur jenis wortel tak laku di pasaran.

Salah seorang perwakilan petani asal Desa Samiran Selo, Nardi, mengaku memiliki lahan pertanian seluas 2200 meter persegi dan kini ditanami tanaman jenis wortel.

Ia meminta dinas terkait di Boyolali memfasilitasi para petani sayur untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan begitu, para petani sayur di lereng Merapi dan Merbabu di Selo tidak kewalahan saat menjual hasil panennya.

“Kami mengusulkan kepada dinas terkait untuk memfasilitasi petani sayur di Selo ini. Fasilitas jangka pendek juga jangka panjang atau jalur distribusi hasil panen karena disini sebenarnya tidak hanya petani wortel saja,” kata Nardi, saat mediasi di aula Kecamatan Selo.

Ia juga meminta adanya koperasi pertanian di wilayah Selo. Hal itu lantaran warga Selo mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

“Dengan adanya koperasi pertanian, nantinya para petani di Selo mendapat distribusi pupuk dan pinjaman lainnya. Mungkin ini juga sebagai solusi,” ujar Nardi. 

Hal senada diungkapkan perwakilan petani lainnya, Widodo. Ia mengatakan, saat ini para petani di Selo sedang menanggis. Pasalnya, para petani di Selo saat ini sudah waktunya panen sayuran jenis wortel, namun hasilnya tak laku dijual.

“Petani di Selo sebenarnya menangis karena tidak bisa menjual hasil panennya. Minta dinas terkait untuk memberikan solusi terkait hal ini agar nasib petani ini dapat lebih baik,” kata dia dalam mediasi.

Widodo mengungkapkan, apabila diberi solusi dengan varietas bibit baru, hal itu tak penting. Varietas bibit baru ujung-ujungnya hanya akan membuat hancur petani sayur.

“Dulu sudah pernah diberi varietas bibit yang baru dari Dieng. Awalnya di tanam bagus, tapi lama-kelamaan malah jadi jelek, mungkin karena tidak cocok ditanam di ladang di Selo,” aku Widodo.

Terhal itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan saat ini merupakan era perdagangan bebas. Apabila harga sayur jenis wortel anjlok, hal terpenting adalah memperbaiki mutu maupun kualitas hasil panen.

“Sekarang ini yang jelas harus berani bersaing karena sekarang ini perdagangan bebas. Jadi mutu produksi yang harus kita perhatikan,” katanya kepada wartawan.

Menurut Bambang Jiyanto, saat menanam harus melihat daerah lain sehingga hasil panen di Selo tidak berbenturan dengan wilayah lainnya.

“Semua menanam dengan jenis tanaman yang sama, harganya pasti akan turun lagi. Jadi memang harus jeli melihat yang lain dan bagi-bagi informasi agar bisa mengatur strategi tanam,” ujar dia.

Sementara ladang wortel siap dipanen di Selo saat ini sekira 130 hektare.

“Kalau keseluruhan sekitar 400-an hektare ladang, namun sisanya sudah pada dipanen, sisanya sekitar 130-an hektare,” ungkap Bambang Jiyanto.

Ditambahkan, pertemuan dengan para petani sayur di Selo ini pada intinya mencari solusi terbaik bagi mereka.

“Mencarikan solusi terbaik bagi mereka sehingga petani di Selo ini tidak lagi mengeluhkan saat panen pertaniannya,” pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Tak Hanya Cabai, Karena Gagal Panen Harga Sayuran Ikut Naik

Baznas Boyolali Bagikan Wortel Gratis

Harga Anjlok, Kaum Hawa di Selo Sulap Wortel Jadi Manisan

Wortel Luar Daerah Masuk, Petani Sayur di Selo Boyolali Gigit Jari

Samsat Budiman dan Corporate Sumbang Rp19,363 Miliar Pajak Kendaraan Bermotor Jateng

PDIP Karanganyar Dukung Megawati Jadi Ketum Lagi

Jelang Kualifikasi Pra Porprov Jateng, 44 Cabor di bawah KONI Karanganyar Ikuti Bimtek

Anggota Komisi IV DPRD Boyolali Tampung Aspirasi Warga Lereng Merbabu

PDI Perjuangan Karanganyar Gelar Konsolidasi Kader 17 Kecamatan demi Menangkan Pilkada

Kasus KDRT di Gondangrejo: Hasil Ekshumasi, Suami Korban Ditetapkan Jadi Tersangka

Jualan Tak Laku, Kakek Penjual Nasi Jagung Ratapi Nasibnya

Ini Yang Dilakukan Seorang Pemuda Kala Melihat Pedagang Tak Laku Jualannya

Grebeg Sadranan Cepogo Boyolali, Tradisi Turun-temurun Setiap Ruwah

Liga 4 Jateng: Tuai Hasil Positif Lagi, Persebi Taklukkan Persiharjo 1-0

Jaga Pilkada Damai, Pemerintah Kecamatan Cepogo Gelar Deklarasi dan Pertandingan Bola

Puluhan Petani Tembakau di Cepogo Boyolali Geruduk Balai Desa Gedangan

Peringati Tahun Baru Islam, Warga Cepogo Boyolali Gelar Festival Anak Sholeh

Hari Lahir Pancasila, Satukan Masyarakat dengan segala Perbedaan Menuju Indonesia Emas

Lomba Foto dan Video Pasaraya Ramadan Competition, Hadiah Puluhan Juta Menanti

Grebek Pasar Matesih: Perangi Rokok Ilegal, Pedagang Dapatkan Edukasi dan Hiburan

Pasar Klewer, Surga Berburu Busana Terbesar di Solo

Sambut Imlek di Solo, Grebeg Sudiro Tawarkan Keindahan Lampion saat Malam

Pesta Kembang Api Tahun Baru Imlek 2025 Sedot Antusiasme Warga Solo

Meriahnya Karnaval Budaya Grebeg Sudiro, 4.000 Kue Keranjang Dibagikan ke Warga

Lembaga Administrasi Negara Gelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat 2 di Boyolali

Pemkab Boyolali Luncurkan Buku Kuliner, Sajikan 61 Olahan Lokal

Petani Boyolali Terima Kendaraan Roda 3 dan Benih Padi dari Pemprov Jateng

Pemkab Boyolali dan BI Solo Panen Cabai Perdana di Tlogolele

Dispertan Boyolali Minta Distributor dan Kios Penyalur Pupuk Tak Main-main

Petani Teras Boyolali Dapat Bantuan Alsintan, Dukung Program Lumbung Pangan Nasional

Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0735/Surakarta Lakukan Pengubinan dan Panen Raya Padi

Kunjungi Jateng, Jokowi Tinjau Panen Raya dan Resmikan Tambak Udang

Kasdam IV/Diponegoro Panen Raya Jagung Bersama Forkopimda Kota Semarang

Punya Waktu Longgar, Jay Park Pilih Bantu Petani Panen Ubi Jalar

Keuntungan Panen Menggiurkan, Petani Ngargoyoso Ramai-Ramai Tanam Porang

ACT Solo Dampingi Panen Raya Kelompok Tani Binaan di Sragen

Berita Lainnya