SOLO, solotrust.com – Menghadapi musim kemarau, kebakaran merupakan musibah paling rentan terjadi. Oleh karena itu, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Kepala Bidang Penyelamatan Penanganan Kebakaran dan Pertolongan Korban Damkar Solo, Samsu Tri Wahyudin, mengungkapkan pada 2022 ini kebakaran sudah terjadi sebanyak sebelas kasus dalam kota dan 13 kasus di luar Solo. Kebakaran dipicu berbagai faktor, seperti korsleting listrik, kebocoran gas, pembakaran sampah tak terkendali, dan petasan.
“Data sementara yang saya peroleh di triwulan I (Januari-Maret) itu dibagi menjadi dua, ada sebelas kejadian dalam kota, dan 13 kejadian luar kota (Sukoharjo, Karanganyar). Biasanya faktornya karena kebocoran gas, korsleting listrik, pembakaran sampah yang tak terkendali, dan anak anak yang bermain mercon tidak pada tempatnya,” bebernya, saat ditanyai solotrust.com, Senin (23/05/2022).
Adapun guna mengantisipasi kebakaran, menurut Samsu Tri Wahyudin, Dinas Damkar Kota Solo sudah membentuk tim untuk mengedukasi masyarakat melalui Unit Mobil Keliling yang menyiarkan rekaman seputar pencegahan kebakaran. Edukasi ini sudah dimulai sejak awal April 2022 lalu.
“Kami sudah bikin rekaman untuk siaran keliling pakai mobil unit. Intinya antisipasi pencegahan kebakaran seperti memeriksa kondisi kabel, faktor kabel cepat panas, kabel yang tidak sesuai standar, dan lain-lain,” urainya.
Selain itu untuk memperkuat pemahaman masyarakat seputar kebakaran, pihak Damkar sudah menyosialisasikan pencegahan kebakaran secara sederhana, melibatkan 54 kelurahan di Kota Solo, dimulai sejak Februari 2022. Sosialisasi ini ditujukan kepada 50 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya kuliner.
“Kami akan menyosialisasikan pencegahan kebakaran secara sederhana kepada 54 kelurahan di Solo. Ini sudah berjalan setengahnya dengan jumlah yang disosialisasikan sekitar 1500-an orang, sisanya sedang berjalan. Fokus kami ke pelaku UMKM kuliner yang menggunakan kompor gas seperti katering, gerobak, dan sebagainya,” terang Samsu Tri Wahyudin.
Di lain sisi, tidak hanya materi yang akan disampaikan, namun juga praktik secara langsung. Hal ini supaya masyarakat mendapatkan pemahaman dan pengalaman secara rinci.
“Personel yang kami kerahkan di setiap kelurahan itu antara tujuh sampai sembilan orang. Itu sudah termasuk ketua, koordinator, wakil, dan uji coba praktik kebakaran secara langsung,” jelasnya. (Bim/Can)
(and_)