SOLO, solotrust.com - Turnamen olahraga ASEAN Para Games (APG) XI tahun 2022 di Solo, Indonesia telah mencapai puncak acaranya. Kesuksesan gelaran tercapai berkat suksesnya kolaborasi antara sport dan tourism.
Dalam konferensi pers yang digelar di SwissBellin Saripetojo, Solo pada Jumat (6/8) malam Sekretaris Pelaksana Inaspoc Rima Ferdianto mengungkapkan Indonesia telah sukses dalam empat hal di APG ke-11.
"Kali ini APG, Indonesia menjadi tuan rumah sukses sebagai penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses prestasi, dan sukses percepatan ekonomi," terangnya.
Senada dengan Rima, ke tiga narasumber lain, yakni Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI Chandra Bakti, Ketua Bidang Litbang NPC Indonesia Sapta Kunta Permana, dan Ketua Chief demission (CdM) Indonesia Andi Herman menyatakan demikian.
Hal ini lantaran persiapan Indonesia sebagai tuan rumah yang dinilai sangat singkat.
Ketua Bidang Litbang NPC Indonesia Sapta Kunta Permana menyebut kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah telah diakui hingga tingkat Asia.
"Kalau bukan Indonesia, mungkin tidak seperti yang sekarang ini. Mereka mengakui bahwa Indonesia memang dalam hal penyelenggaraan jauh di atas negara lain. Pengalaman Asian Game dan APG telah mendapat pengakuan di level Asia Tenggara bahkan Asia," ungkap Sapta.
Tak hanya itu, kesan para kontingen terhadap APG XI di Indonesia sangat baik, terlebih pada fasilitas dan pelayanan jika dibandingkan dengan penyelenggaraan APG pada tahun 2011 di Solo lalu.
"Mereka takjub melihat perkembangan di kota Solo. Perubahan sangat signifikan, dan mereka tidak percaya dengan empat bulan persiapan," lanjutnya.
Mereka pun tak mempermasalahkan medali, namun kesempatan bertanding di ajang ini lantaran selama lima tahun tak diselenggarakan. Hal ini menunjukkan keberhasilan Indonesia tak hanya sebagai penyedia tempat pertandingan, namun juga mengangkat slogan Striving for Equality atau memperjuangkan kesetaraan.
APG XI juga mampu melibatkan seluruh elemen lokal, tanpa campur tangan pihak asing. Hal ini ditunjukkan pada penampilan para seniman dan vendor menyiapkan gelaran Opening dan Closing Ceremony. Selain itu pelibatan pelaku UMKM, terpenuhinya sektor pariwisata hingga penginapan.
Selain itu, Indonesia menjadi negara pertama yang didapuk menjadi tuan rumah APG dan berhasil meraih juara umum.
Indonesia berhasil meraih total 425 medali, dengan rincian 171 medali emas, 138 medali perak, dan 110 medali perunggu. Capaian itu tentu melesat jauh dari target awal Indonesia yakni 104 medali.
Dalam hal ini, Ketua CdM Indonesia Andi Herman menyebut tiga cabang olahraga (cabor) yang gagal meraih emas yakni sepak bola cerebral palsy (CP), goalball, dan basket kursi roda.
Namun hal itu tak menurunkan gelar Indonesia sebagai juara umum.
"Mungkin karena kemarin itu kita membuat prediksi yang tidak terlalu tinggi, karena kami hati-hati karena selama ini juga seluruh negara di Asia Tenggara itu untuk pembinaan olahraganya juga sudah maju," ungkap Andi.
Para atlet akan terus berlatih dan dievaluasi guna kompetisi selanjutnya. (riz)
(zend)