SOLO, solotrust.com- Suara ledakan terdengar jelas di halaman Stadion Manahan, Kamis (15/3/2018). Tampak di sana mobil Gegana dan pihak kepolisian memadati kawasan tersebut. Sementara di lain sisi, terlihat ratusan warga besenjata terlibat bentrok dengan pihak kepolisian. Bahkan, ada dua warga yang tertembak dalam insiden tersebut.
Peristiwa itu hanyalah simulasi rangkaian pengamanan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) yang dilakukan oleh Polresta Surakarta. Meski hanya simulasi, namun dirancang sedemikian rupa sama persis dengan kejadian nyata, seperti saat peledakan bom hingga warga yang bentrok dengan polisi.
Warga tersebut merupakan salah satu pendukung calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur, yang menilai jika ada pelanggaran dalam pemilihan. Hingga pendukung salah satu Gubernur tersebut beringas, hingga menculik ketua KPU dan meletakan bom di kantor KPU. Namun dengan sigapnya, pihak kepolisian berhasil meredam situasi, meski terjadi bentrokan.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo mengatakan, simulasi ini merupakan salah satu bekal kepada anggotanya, saat terjadi permasalahan saat Pilgub nanti. Ketika ditanya, apakah skenario yang ditampilkan seperti kerawanan yang terjadi di Kota Solo, Kapolresta tak menampiknya.
”Ada kerawanan tertentu, yang mungkin bisa terjadi. Makanya kita skenariokan nyata seperti di lapangan. Ini melatih kesiap siagaan anggota kami,” jelasnya kepada wartawan disela kegiatan. (dit)
(wd)