SOLO, solotrust.com - Warga Kota Solo diminta mawas diri seiring ditemukannya kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Kendati demikian, masyarakat diharapkan tidak khawatir dan panik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) dan rumah sakit di wilayahnya untuk kemungkinan munculnya gejala cacar monyet.
"Mudah-mudahan di Solo tidak ditemukan ya, tapi kami tetap meningkatkan kewaspadaan sejak ada isu tentang cacar monyet ini. Apalagi sekarang di Indonesia kasusnya sudah ditemukan dan manusia itu kan bergerak," paparnya, Selasa (23/08/2022).
Siti Wahyuningsih mengungkapkan, warga diminta waspada, namun tidak panik. Jika menemukan kasus atau gejala cacar monyet, sebaiknya segera mengkonfirmasikannya ke faskes atau rumah sakit terdekat. Dia meminta masyarakat untuk mencari informasi tentang cacar monyet ini ke pihak yang benar.
"Kuncinya, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan prokes (protokol kesehatan). Seandainya ada, itu harus segera isolasi, jangan bersentuhan dan itu kan sudah diajarkan di Covid-19," imbuhnya.
Siti Wahyuningsih menjelaskan, gejala cacar monyet tak jauh berbeda dengan gejala fisik cacar air. Hanya saja, ruam merah ditimbulkan cacar monyet lebih khas daripada ruam merah pada cacar air.
"Penularannya juga lebih cepat dari cacar air. Kalau tingkat kesakitannya, itu bisa sembuh sendiri karena disebabkan virus, tapi kalau berat kan sama-sama bisa menimbulkan kematian. Kan bisa terjadi infeksi jika tidak tertangani dengan baik," tukasnya. (awa)
(and_)