BOYOLALI, solotrust.com - Warga Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali menggelar reog, didatangkan langsung dari Kabupaten Ponorogo. Kesenian ini selain untuk menghibur masyarakat sekaligus dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Tokoh Masyarakat Sambi, Wagino mengatakan, seni reog asal Ponorogo untuk memberikan hiburan masyarakat. Selain itu, kesenian tradisional ini dihelat sebagai upaya melestarikan seni dan budaya Jawa.
“Jangan sampai seni dan budaya Jawa ini luntur. Jangan mengenal kesenian dari mancanegara, tapi kesenian dalam negeri sendiri tidak tahu,” ujarnya kepada wartawan di lapangan Desa Tempursari, Jumat (26/08/2022).
Wagino pun menuturkan, di era sekarang ini jangan sampai para pemuda lupa sejarah kesenian Jawa yang dimiliki para nenek moyang terdahulu.
“Kita ini tinggal meneruskan dan melestarikannya. Jangan sampai pemuda atau anak-anak kita lupa akan kesenian kita sendiri,” ujarnya.
Dipilihnya reog ini karena kesenian tradisional tersebut cukup banyak digemari masyarakat. Warga terbukti cukup antusias melihatnya.
“Reog ini menampilkan 20 dadak merak dan penampilan lainnya. Antusias warga cukup luar biasa,” kata Wagino.
Panitia kegiatan, Dian Wahyu Sri Wagino Putra mengatakan, reog harus terus dilestarikan. Jangan sampai kesenian ini dicaplok negara lain.
“Digelarnya reog ini agar anak-anak zaman sekarang tidak lupa dengan reog. Pada waktu itu kan sempat kesenian ini diaku-aku negara tetangga kita,” kata dia.
Seni dan budaya Jawa sangat banyak. Kesenian reog hampir saja dilupakan generasi muda.
“Sebenarnya kesenian kita itu banyak, tapi rata-rata anak-anak kita itu sudah banyak yang melupakannya. Saya mengadakan acara ini agar anak-anak tahu kesenian reog,” ucap Dian Wahyu Sri Wagino Putra.
Sementara itu, salah seorang penonton reog, Anta Jagad Cita Bawono mengaku senang dapat menyaksikan kesenian reog.
“Senang sekali bisa nonton reog asal Ponorogo dan yang saya suka penarinya,” ucapnya. (jaka)
(and_)