Ekonomi & Bisnis

Thrift Shop Jadi Peluang Bisnis Besar bagi Anak Muda

Ekonomi & Bisnis

05 Januari 2023 15:05 WIB

Pengunjung sebuah thrift shop sedang melihat-lihat koleksi pakaian. (Foto: Dok. solotrust.com/Birgita Andriana Rachmasari)

SOLO, solotrust.com - Berburu barang-barang bekas atau dikenal dengan thrifting menjadi hobi sekaligus peluang bagi anak muda untuk terjun di dunia bisnis. Pasalnya, akhir-akhir ini event thrift, khususnya di Soloraya sedang banyak diminati masyarakat.

Terlihat dari event-event thrift di Solo kemarin, banyak owner toko yang tidak lain adalah anak muda. Berbisnis dengan menjual barang bekas, seperti pakaian bekas, celana bekas, sepatu hingga topi.



Tawar menawar dan menghasilkan uang, bukanlah hal sulit bagi anak muda zaman sekarang. Terlebih di Soloraya sendiri banyak event yang mau memfasilitasi usaha thrift atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk umum.

Menurut salah satu PIC Solo Market Fest, Putri Meluk, pihaknya kerap menggelar event untuk memfasilitasi para pelaku UMKM thrift mengembangkan pasar.

"Event ini kami gaungkan untuk memfasilitasi seluruh tenant UMKM thrift demi melancarkan atau memperbesar usahanya. Kami membebaskan UMKM thrift sekreatif mungkin dalam promosi produk-produknya dengan tujuan untuk menarik pengunjung agar tertarik berbelanja di sini," kata dia, dikutip dari sebuah sumber.

Sepanjang 2022 di Soloraya sendiri terdapat banyak event thrift, seperti Solo Market Fest, Solo Thrift Day, Ngelapak Day, Safe Festival, dan masih banyak lagi. Namun, terlepas dari semua event itu, di Solo juga ada pasar tradisional yang juga menjual barang bekas, yakni Pasar Notoharjo atau lebih dikenal Pasar Klitikan.


Salah satu owner thrift shop di Solo, Fransisco, mengatakan baju dan jaket bekas sejauh ini memang menjadi produk yang paling banyak dicari.

"Kalau di toko saya sendiri barang yang paling diminati oleh pembeli itu baju dan jaket bekas," ungkapnya kepada solotrust.com.

Fransisco mengaku, upayanya menggaet konsumen lebih banyak memanfaatkan media sosial dan mengikuti event thrift.

"Sebagai anak muda, saya belum mampu ya untuk membeli toko. Saya mempromosikan barang jualan saya di media sosial, Instagram. Sesekali saya juga pernah mengikuti event thrift di De' Tjolomadoe dan Puji Tuhan ramai yang mengunjungi lapak saya," beber dia.

Tren jual-beli barang bekas atau thrift ini memang tengah digandrungi masyarakat, khususnya anak muda. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, para penyelenggara event thrift pun sudah menjadwalkan acaranya pada 2023.

Diharapkan, warga Kota Solo dan sekitarnya berbondong-bondong untuk mengunjungi event tersebut sembari mendukung UMKM thrift milik anak muda.

 

* Penulis:

Alfisyah Ajrin Saputro

Birgita Andriana Rachmasari

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya