SOLO, solotrust.com - Kasus pencabulan seorang guru taekwondo, DS (44) atau Donny Susanto kepada tiga murid laki-lakinya, membuat DS dicopot dari keanggotaan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Ia otomatis tak boleh beraktivitas di seluruh lingkungan taekwondo.
Hal ini disampaikan pelatih senior Taekwondo Indonesia (TI) Solo, Tanu Kismanto saat menggelar konferensi pers di sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Solo, Jumat (24/03/2023).
"Di AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga) sudah jelas keanggotaan akan gugur dengan sendirinya apabila anggota tersebut sudah melanggar hukum, dan itu secara nasional sampai dengan PBTI pusat," ungkap Tanu Kismanto.
Pihaknya juga menyatakan keprihatinan atas kasus ini terjadi pada oknum guru taekwondo, sekaligus mantan ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Solo ini. DS baru saja demisioner pada Desember 2022 lalu sejak menjabat dari 2018.
Adapun hingga kini belum ada putusan terkait status Donny Susanto yang telah ditangkap jajaran Polresta Solo. Keputusan resmi mengenai status itu berada di tangan PBTI.
"Kami syok atas persoalan itu. Selama empat tahun kepengurusan DS, taekwondo di Solo seolah-olah terpecah belah dan komunikasi antarpelatih pun terputus, sehingga kami juga sulit melakukan kontrol,'' beber pelatih senior yang akrab disapa Master Tanu itu.
Bersama para pelatih lain, dia berencana melakukan pembenahan terhadap kondisi yang menampar wajah TI Solo ini. Menilik prestasi Solo termasuk unggul dalam cabang olahraga taekwondo.
"Dalam waktu dekat harusnya ada Muskot (Musyawarah Kota) TI Solo karena kepengurusan periode lama sudah berakhir Desember lalu. Kami akan adakan pertemuan-pertemuan rutin antarpelatih lagi untuk saling kontrol kegiatan,'' ungkap Tanu Kismanto.
Terkait Dojang tempat mengajar Donny Susanto beralamat di Gilingan, Banjarsari, Solo, Tanu Kismanto mempersilakan para orangtua untuk memilih sanggar latihan lain. Pihaknya menyayangkan bila latihan anak-anak terhenti karena kasus ini.
"Kegiatan berlatih atlet yang berprestasi nanti kami akan berkonsolidasi dengan para pelatih. Para orangtua mungkin juga didampingi KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) untuk menenangkan, meyakinkan secara psikologis dari anak-anak itu. Kami terbuka, terserah orangtua akan melanjutkan berlatih di mana," papar dia.
Tanu Kismanto juga mengajak para orangtua memerhatikan bila ada hal aneh di dojang-dojang lain.
Pada kesempatan sama, Ketua KONI Solo, Lilik Kusnandar mengajak semua pihak berkepentingan membangun kepercayaan diri atlet-atlet. Terlebih, TI Solo dijadwalkan mengikuti ajang terdekat dalam Pesta Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng pada Agustus 2023.
"Kami meminta para atlet tetap fokus latihan dan orangtua tetap mendukung karena Agustus nanti taekwondo Solo akan segera mengikuti Porprov," serunya. (riz)
(and_)