SOLO, solotrust.com - Sejumlah pelatih dojang taekwondo masih mempersoalkan Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Kota Solo terpilih. Hal ini seiring aksi protes dari orangtua murid tak terima dengan adanya kasus pelecehan seksual oleh Donny Susanto di salah satu dojang Taekwondo di Solo.
Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Taekwondo Indonesia Kota Solo terpilih, Brilian Noctiluca menuai banyak protes. Para wali murid mempermasalahkan dirinya berasal dari dojang yang sama dengan Donny Susanto.
Terkait hal ini, pelatih senior taekwondo Soloraya, Tanu Kismanto, menyatakan pihaknya menghormati mekanisme musyawarah pemilihan ketua yang saat ini berjalan. Namun tidak bisa dimungkiri jika kasus kekerasan seksual hingga saat ini masih terus berjalan.
"Jadi saya tekankan, bukan melawan aturan terhadap Pengkot, tapi ayo duduk manis dulu dengan tenang, mengakomodasi orangtua murid untuk pembenahan organisasi, penyegaran, dan penyelamatan. Kalau stabil bisa dimulai lagi," katanya.
Diungkapkan, kepengurusan baru ini belum bisa dibentuk, pasalnya ketua Pengkot Taekwondo Indonesia Kota Solo baru terpilih pekan lalu. Selain itu banyak orangtua murid memprotes karena sosok ketua baru berasal dari dojang yang sama dengan tersangka kasus kekerasan seksual.
"Kami semua para pelatih yang dipikirkan soal prestasi, anak-anak yang dipikirin," ucap Tanu Kismanto.
Dia mengatakan, pelatih senior sempat mengusulkan mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menjadi ketua. Pasalnya, Rudy dinilai merupakan tokoh yang bisa mengayomi dan menyatukan untuk menyelamatkan organisasi.
"Menyelamatkan organisasi ini penting. Situasi ini memang harus dari tokoh yang berasal dari luar organisasi taekwondo agar bisa memulihkan kepercayaan orangtua murid dulu," kata Tanu Kismanto. (riz)
(and_)